Perindu Langit

Source : tumblr

            Di tengah hiruk pikuk dunia, aku semakin mengecil, kecil, kecil, kecil hingga menjadi titik yang nyaris tak terlihat. Tak apa jika hanya diriku yang semakin mengecil tapi bagaimana jika imanku yang perlahan memudar? Ya Rabb, aku rindu langit.
            Di bumi, sejatinya semua orang sedang melakukan sandiwara masing-masing. Ia bisa memilih untuk menjadi peran protagonis mau pun antagonis. Toh, semua akan ada fee pada akhirnya. Terkadang aku lelah menerka skenario hidup yang akan datang, aku sangat merindukan sesuatu, namun urung untuk kuintip walau secelah saja. Ya Rabb, aku rindu langit.
            Ketika hati tertaut pada satu pilihan, namun banyak pihak tidak mendukung.. ya, aku sakit, merasa tidak bahagia. Tipeku adalah orang yang keras dalam mempertahankan pilihan selama itu baik dan bermanfaat, terkadang langkahku terhenti karena mungkin saat itu episode konflik dalam hidupku sedang dimulai. Ya Rabb, aku rindu langit.
            Orang yang kukenal, kukagami nyatanya tidak sesuai ekspektasi yang sesungguhnya. Mungkin hanya perasaanku saja. Tapi tetap saja aku tidak dungu dan mengerti apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Aku rindu sosok seperti Khadijah, Aisyah, atau pun Asiah yang namanya harum walau tak berserakan foto-foto mau pun patung yang menggambarkan seperti apa beliau. Aku.. aku butuh figur itu. Ya Rabb, aku rindu langit.
            Di zaman ini, seseorang yang teguh di atas jalan yang benar, rasanya seperti menggenggam batu bara. Semakin erat digenggam, semakin panas rasanya. Semakin orang itu dekat pada sunnah, semakin banyak pula cobaan yang datang. Godaan hawa nafsu ketika sendiri, cinta yang tidak halal dengan berjuta rayuan yang memabukkan, dan lebih banyak amnesia pada akhirat. Ya Rabb, aku rindu langit.
            Aku.. aku sangat rindu pada sosok berhati lembut itu. Sabar dirinya tak ada yang menandingi. Setiap kali mendengar kisahnya disebut, semakin kuat rasa rindu ini. Dia, dia yang telah merindukanku bahkan sebelum bertemu. Yang mengkhawatirkan keselamatanku di akhirat di akhir hayatnya. Oh tunggu, apakah aku sudah bisa disebut sebagai orang yang beliau rindu Ya Rabb? Diriku yang belum bisa istiqomah dan hanya seorang pemudi seperti ini.. Tapi sungguh, aku rindu.. rindu ingin bertemu Rasulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam. Peace be upon you my beloved, Muhammad.. semoga kelak kami termasuk salah satu yang bisa memandang wajah indahmu di syurga. Sungguh, hanya membayangkan saja, air mataku jatuh tak terbendung. Mengenal dirimu melalui literatur Ya Rasul, aku kagum dan kau lah figur sejati yang tak akan pernah terganti sepanjang masa. Ya Rasul salam alayka, sholawatullah ‘alaika..
            Yang akhir, aku khawatir.. apakah aku termasuk golongan kanan? Sementara,..
            Aku rindu langit. Namun, aku pun belum cukup bekal untuk kesana. Seorang wanita yang masih lebih memikir kehidupan dunia yang sejatinya hanya menipu. Aku butuh sahabat yang benar-benar mengingatkanku akan akhirat. Izinkan aku Ya Rabb untuk menemui partner menuju syurgaMu dalam waktu yang tepat dan dia benar-benar pemuda yang memiliki misi untuk ke syurga juga yang tak silau akan indahnya tipuan dunia. Sungguh melebihi nikmat dunia seisinya ketika memiliki pasangan hidup yang selalu rindu akhirat dan terus membimbingku dengan takwa dan sabar. Aku wanita seperti yang disabdakan Rasul, seperti kaca.. amat lemah dan butuh bimbingan. Bahkan dari tulang rusuk yang bengkok, jika dibimbing dengan kasar ia akan patah, maka dengan lemah lembutlah ketika membimbingku.. Kuharap, sebelum aku benar-benar meninggalkan dunia, aku telah menyempurnakan separuh agamaku, bergelar wanita berkarir surga yang diridhoi suami. Namun, aku sadar jika jodoh dan kematian adalah dua hal yang aku tak tahu mana yang dahulu menyapaku. Jika kematian adalah yang mendahului, semoga sebelum itu aku bisa membuat Ayah dan Mama tersenyum karenaku. Bantu aku menjadi anak yang sholih Ya Rabb, yang mengasihi kedua orangtua, selalu mendoakan mereka, dan tak banyak menuntut. Aku percaya pada janjiMu bahwa di syurga tidak ada yang jomblo bukan? Maka, takdir-Mu adalah yang terbaik dan sekarang aku sedang rindu kampung akhirat namun diri ini pun masih fakir bekal untuk kesana.
            Ngomong-ngomong sebentar lagi Ramadhan bukan? Allahumma balighna Ramadhan, izinkan kami bertemu dengan Ramadhan Ya Rabb.. Semoga kaum Muslim yang dapat bertemu dengan bulan mulia ini dapat memanfaatkan dengan maksimal.. Sungguh, ketenangan, gelak tawa anak-anak yang sedang mengaji, suara para pemuda yang bersemangat membangunkan untuk sahur, tilawah yang sahut menyahut, dan yang terpenting adalah ampunanMu yang begitu besar, juga malam Lailatul Qodr yang lebih baik dari seribu bulan. Cinta ada dimana-mana ketika Ramadhan.
            Nasihat untuk diriku dan teman-teman, mari kita persiapkan diri untuk menyambut Ramadhan. Persiapkanlah ilmu yang bisa diaplikasikan ketika Ramadhan, karena bukankah kita harus berilmu dahulu sebelum beramal? Dan senantiasa jagalah iman agar lebih kokoh. Lalu jagalah kesehatanmu, jangan terlalu sering begadang yaa, karena saat Ramadhan kelak kesehatan yang prima akan mendukung aktivitas-aktivitas yang bernilai ibadah. Lalu jika bisa jangan terlalu boros ketika belanja online mau pun offline, tak peduli seberapa besar diskon yang ditawarkan, hematlah dulu pengeluaran itu untuk Ramadhan, bukankah sedekah di bulan Ramadhan akan lebih memperoleh banyak pahala? Juga kamu wahai Sholihah, jika masih memiliki hutang puasa, mulai sekarang diganti yaa..
            Sungguh kemenangan yang nyata ketika bisa masuk ke dalam Jannah, tempat yang tidak bisa dibayangkan keindahannya. Orang-orang beriman akan duduk saling berhadapan berpakaian kain sutra, kecantikan bidadari-bidadari syurga, bahkan wanita yang sholihah ketika di dunia akan berlipat-lipat kecantikannya disana, sisir yang terbuat dari emas, sanggul dari mutiara dan kekal bersama suami tercinta juga keluarga disana.. Ya Rabb.. Namun, sungguh amat celaka dan menakutkan ketika berbicara mengenai neraka. Tempat yang begitu mengerikan, di dalamnya hanya ada malaikat-malaikat yang tidak memiliki belas kasih, diberi makanan dari pohon zaqum, sedetik pun aku tak sanggup.. Ya Allah, berikanlah pada kami khusnul khotimah, aamiin..
-Written by Zalfaa
*nb : gettin ready for Ramadhan? Prepare ourselves!

6 Komentar untuk "Perindu Langit"

  1. keren mba tulisannya. semoga menjadp penulis yang hebat dan terkenal dan terus berkarya

    BalasHapus
  2. Makin bagus aja karyanya za, sukaa :)

    BalasHapus
  3. Aamiin... Semoga kita merupakan orang-orang yang dirindukan langit.

    BalasHapus
  4. Iya sebentar lagi Ramadhan ya Zal. Biasanya bagi kaum wanita harus segera menutup hutang puasanya, sekalian membiasakan diri berpuasa sebagai latihan.

    Semoga kita termasuk manusia yang mencintai Rasulullah SAW dan insya Allah akan mendapat syafaat Beliau di hari akhir nanti ya, aamiin.. :).

    BalasHapus
  5. Ayooo mari kita persiapkan ramadhan tahun ini, semoga selalu istiqomah dan selalu ada di jalan Allah yaa kak zalfa.. Semangat berhijrahh

    BalasHapus

Silahkan memberikan saran dan masukan :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel