Lelaki Hebatku
Kepada lelaki yang
selalu berhati baik padaku, yang mampu memahamiku dengan pemahaman yang baik..
Terima kasih untuk waktu kebersamaan yang nian tercipta selama ini. Aku benar-benar
bersyukur menemui hati yang baik sepertimu.
Ingatkah ketika
aku menangis? Tertunduk muram dengan raut wajah menyedihkan, dengan caramu kau
selalu berhasil menenangkanku. Memberiku lautan kedamaian yang menenangkan. Tak
pernah menyerah hingga aku riang kembali.
Sungguh, kau telah
menempati sebuah ruang khusus di hatiku. Tanpa kau minta, aku akan selalu
menempatkanmu pada posisi yang spesial karena dirimu pun begitu berarti dalam
hidupku. Sangat sangat berarti, tak tertukar walau dengan seribu dinar. Lagipula,
siapa yang terlalu naif untuk menukar kasih sayang yang tulus hanya dengan
seribu dinar?
Dalam heningnya
malam, aku menulis tentangmu. Melayangkan rindu yang kuharap kau bisa
merasakannya. Disini sepi, sudah larut malam. Namun, hatiku tak pernah sepi
ketika mengingat memori-memori kecil masa lalu bersamamu.
Berputar pada
jendela waktu, aku rindu saat itu. Ketika aku memboncengmu untuk pergi ke suatu
tempat, rasanya aku selalu diperlakukan baik olehmu. Bahkan, aku ingat betul
ketika aku hampir putus asa mengerjakan sesuatu, kau akan selalu menjadi yang
terdepan untuk menghidupkan cahaya semangat dalam diriku. Ah, kau memang selalu
spesial dan oh, kau sangat sangat sangat hebat.
Ketahuilah, definisi
nyaman adalah ketika melihatmu tersenyum bahagia dan alasanmu untuk tersenyum
adalah aku. Kebahagiaanku akan meluap berkali lipat ketika aku berhasil
membuatmu tersenyum. Dan aku akan marah sejadi-jadinya pada diri sendiri,
ketika telah melakukan tindakan bodoh yang mengecewakanmu. Cukup sudah, aku
bertindak kekanak-kanakan di hadapanmu, aku hanya ingin di sisa sepanjang
hidupku, kau tertawa dan bahagia, semoga juga rahmat Allah selalu tercurah
untukmu.
Tanyakan pada
angin yang berhembus malam ini, seberapa dalam aku menyesal jika masih saja
membuatmu kecewa. Padahal, kau tidak pernah bermaksud memberiku luka. Yang ada hanyalah
pengorbanan, kasih sayang tanpa syarat, dan membawaku pada kebaikan.
source : singaporeflorist |
Memang itulah kau,
lelaki hebatku.. AYAH
Bolehkah sedikit
saja aku menumpahkan air mata malam ini? Maaf Yah, jika aku belum bisa
benar-benar memiliki hati yang tangguh dan tidak mudah membawa perasaan saja. Entah
mengapa, di kota yang sibuk ini aku merindukan sosokmu.
Sosok yang bisa
menghargai perempuan. Aku tau, tidak banyak lelaki yang mau menurunkan egonya,
namun Ayah hebat. Sosok yang mau mendengarkan pendapat sebelum memutuskan suatu
hal. Aku tau, ketika kita ingin pergi ke suatu tempat, Ayah akan meminta
pendapat pada semua ingin pergi kemana. Sosok yang tabah namun tetap riang. Aku
tau Yah, aku tau..
Disini, di Surakarta,
inshaallah aku akan bersungguh-sungguh. Sudah cukup aku bermain-main seperti
dulu. Aku akan menjaga diriku baik-baik disini. Walau Ayah tau, disini sangat berbeda dengan lingkungan di rumah. Disini
sangat berat Yah untuk menjaga hati. Aku harus pandai membangun benteng yang
lebih kokoh untuk menampik cinta semu yang datang.
Disini Yah, aku
akan berusaha untuk tidak jatuh hati pada seorang lelaki. Sehebat apa pun dia,
aku tidak akan memberinya hati kecuali dia telah menjabat tangan Ayah dan bisa
mencintai Ayah seperti aku mencintai Ayah.
Rasanya tak tahu
diri, jika aku bisa-bisanya melanggar apa yang Ibu katakan juga, bahwa aku
harus menjaga diri, fokus pada tujuan pendidikanku, tidak bermain-main dengan
kehormatan diri. Aku tidak akan memulai sebuah hubungan yang tidak halal.
Ayah, lelaki
hebatku pada zamanku. Namun, lelaki terhebat adalah Rasulullah Muhammad
shollallahu ‘alaihi wa sallam, Ayah tidak keberatan bukan? :)
Semoga Yah, aku
tidak akan memperberat hisabmu kelak.
Ditulis dengan hati yang gerimis di Surakarta
*nb : gatau kenapa habis nyuci malem-malem, gue jadi keinget Ayah. Kalau
uang bulanan habis, mintanya ke Ayah bakal dikasih, kalau ke Ibu pasti bakal
nunggu sampai bulan depan hehe. Tapi, beliau berdua bermaksud baik, maksud Ibu mungkin biar gue bisa manage uang dengan baik. Tapi, ayah lebih baik lagi
karena mau ngasih uang hehe, karena gais bulan ini pengeluaran buanyaaak banget.. buat
beli buku penunjang kuliah, fotocopy, bayar kaos angkatan, beli pakaian dinas
harian HDI (gue bakal ikut magang HDI inshaallah), bayar iuran UKM, bayar uang
kas.. huhu apalagi yaa, banyak amat. Udah aja dah, yuk kita doakan kedua
orangtua kita.. Rabbighfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii
shoghiraa, aamiin..
Pasti ayahnya meneteskan air mata kalo baca ini. Smg selalu istiqomah.
BalasHapusbtw.. lagi bertahan atas serangan virus merah jambu yah :)
Sedangkan virus merah jambu ini apa to pak? Ehehe
Hapusperjuangan ayah untuk anak-anaknya luar biasa, aku selalu kagum dengan bapakku, jatuh bangunnya demi anak-anak tak terlupakan
BalasHapusSungguh Rasulullah SAW yang haris di idolakan dan ayah juga harus diidolakan dan itu benar banget dan lagi luar biasa hehe
BalasHapusHuuuh
BalasHapusKirain buat Abang kali
Huuu good good
BalasHapusWhen someone remember about true love, father's love is realy true love in this world wkwk, bener ga sih, sok inggris
BalasHapusAmin,, pokonya kedua ornagtua sangat berjasa say buat masa depan kita,, ketika orangtua melakukan apapun, selalu ingat hikmah dan postifnya agar kita selalu menyayangi mereka selagi mereka masih ada.. Jadi yukk kita bahagiakan orangtua kita selagi ada :)
BalasHapusAku jadi kangen Ayahku, tulisan mbak bikin teduh. Terima kasih
BalasHapusAduh ... meleleh saya bacanya, Zal. Jadi ingat perjuangan Bapak ketika saya masih kecil, bekerja apapun dilakukan demi menghidupi keluarga.
BalasHapusBegitupun suami saya, akan melakukan apapun demi kebaikan anak kami. Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya, bukan? :).
Ayah emang selalu punya cara sendiri buat sayang ke kita sebagai anak hemm, selalu speechless kalo inget -inget kebaikan2 ayah yg tak terduga
BalasHapusAyah akan menyayangi kita sebagimana rasa sayangnya seorang ibu.
BalasHapusAyah: dibalik diamnya selalu ada rindu.
BalasHapusWaah peluk jauh zalfa... Ayah emg laki2 yg hebat luar biasa, ibu pun nggak kalah hebat.. Sukses2 kuliahnya yaa
BalasHapus