Kepingan Kisah Tentang Manchester
doc pribadi, once upon a time in my life, a marvelous moment to remember |
Halo semua! apa kabar? Iya, gue tau, indonesia
sedang berselimut duka, semoga temen-temen dalam keadaan sehat yaa dan selalu
dalam lindungan-nya yaa.. Udah,
buat sekarang nurut aja apa yang diinstruksikan pemerintah buat #dirumahaja. Lo bisa kok melakukan beberapa hal
di sela-sela wfh biar ga stress,
kayak masak, baca buku, decluttering, rapiin lemari, olahraga di rumah seperti
guling-guling di lantai sampai berkeringat, nyapu lantai biar kinclong, bacain
blog zalfaa *eh. Apalagi? Hmm ya gitu deh, gapapa ndekem atau tinggal di rumah atau di kost
masing-masing dulu. Bukankah terkadang dengan jarak, sepotong rindu bisa
tercipta? uhuk.
Nah, gue mau cerita. Sekelumit
cerita asem manis yang baru aja gue alami. Sebenernya waktu nlulis ini gue
merasa sedikiti pusing, mungkin karena sering di depan layar kali yaa entah itu
buat belajar online, cari informasi, baca berita, eh atau nulis berita juga.
Hmm, gapapa, nikmati..
Gini.. di kampus gue kan ada program
global challenge (gc)
tuh. Nah gc ini termasuk salah
satu programnya international office (io) uns buat nge-challenge mahasiswanya ke luar negeri. Dari
maba gue udah pengen coba ikut program ini. Tahun kemarin bareng 2 sobat
terbaik gue, syaf sama teteh lany
berusaha buat proposal eh mepet deadline, yo gaisa akhirnya.
Di tahun ini, gue pun mencoba cari
program. Nah jadi tuh gaes gc ini
memberi beasiswa berupa tiket pp, akomodasi,
dan biaya makan. Kalau biaya program, pembuatan visa dan paspor itu ditanggung
pakai biaya sendiri, cmiiw. Nah supaya bisa ke luar negeri kita harus cari
program yang sesuai dengan jurusan kita biar kemungkinan keterimanya tinggi. baru dah kalau lo udah nemu program, juga
ada sedikit uang tabungan buat cover biaya yang ga dihandle io, gass lah bikin proposal.
Alhamdulillah saat itu gue nemu
program di manchester, uk. rasanya hati udah berbunga-bunga
membayangkan bisa menuntut ilmu di negara maju dengan peradaban modern juga
jadi bonus buat jelajah indahnya inggris.
Gue kan selalu membiasakan positif thinking in any how yak, jadi saat
itu gue yaqueen banget kalau bakal di-acc proposal yang gue ajukan. Dengan pertimbangan
proposal yang mau buat aja sebelumnya gue harus konsul sama mba syifa, doi anak teknik kimia
yang tahun lalu berhasil tembus ke uk, dan
programnya sesuai banget. Hh, entahlah. Tahun kedua kuliah ini di tahun 2020
kan angkanya cantik yaa, pengen gitu merealisasikan salah satu mimpi besar.
Eh gue belum cerita yaa, kalau apa
yang gue tuliskan di 2019 alhamdulillah bisa tercapai di 2020. Apakah itu? hoho, inshaallah next post yaa!
Back to topic..
Bermodalkan bahasa inggris yang pas-pasan, gue kirim
beberapa pertanyaan tuh ke admin dari college yang hendak gue tuju. Dan, di
luar ekspektasi gue, cs nya
gercep pisan euy! Ramah pula. She said “feel free to ask”
Ok. Hati gue semakin membumbung tinggi dengan harapan. Kilauan
cahaya harapan, semakin menyilaukan mata, dengan harapan cs ini gabakal ghosting yang berakhir
dengan “udah dulu ya, gue mau ke kutub utara, mancing bareng bare bear”, eh apaan
sih zal, next next..
Nah, alhamdulillah juga, gue punya lingkungan yang suportif buat
dukung gue mencapai mimpi ini. Ada syaf
dan teteh yang uwuw banget dalam
suka duka (really, i’m thankful
that allah sent me two kind-hearted
muslimah i ever known), adha
yang semangat ajakin bikin paspor, mba
syifa yang mashaallah humblenya,
dan terutama keluarga gue yang iya-iya-in aja kalau itu berhubungan dengan
edukasi dan ga aneh-aneh.
Terus nih ya, gue udah dapet tuh angka kasar berapa biaya yang
kira-kira bakal gue butuhkan buat ke uk.
bagi gue yang masih mahasiswa belum tingkat akhir ini, kaget dengan angka
segitu yang cukup fantastis, ya kaget aja sih gasampai semaput kok. Ok,
gue mengira-ngira apakah uang gue cukup buat mengcover biaya pribadi? Mmm..
mmm.. mm..
Ya mepet sih, eh bukan mepet tapi minus banget malah. Heu, harusnya
gue ngikut nasihat di dasadharma pramuka buat rajin menabung dan gemar menolong
sesama wkwk. Tapi, yah namanya pemuda. Gausah kebanyakan mikir yang penting
action, gue yakin selama niat kita ada kebaikannya, pasti ada aja jalan ga
disangka-sangka di tengah perjalanan.
Dan ya, entah gimana bisa nutup biaya yang kurang dan i have no idea exactly, gue tetep
melanjutkan hingga hampir finish.
Sampai sini sepertinya cerita gue
bakal happy ending yaa kayak cerita-cerita di negeri dongeng but well i’m not a princess, this isn’t a fairytale,
ga semuanya happy ending kawan :)
So, in the end, gue tinggal
minta loa alias letter of acceptance ke mbak-mbak admin yang ramah itu. dan, setelah kami cukup akrab dan ga terlalu formal
bahasanya, dia tanya “by the
way, where are you come from?” intinya menanyakan darimana sih asal gue, mm
di awal kayaknya gue udah ngisi id tapi
lupa dink. Ya gue jawab indonesia
donk, mau gue jawab bumi takut ditimpuk sandal.
Dan, satu hari..
Dua hari..
Tiga hari..
Eii, kemanakah puan pergi? Gue mulai
was-was nih. Apakah ada yang salah kalau gue seorang indo. Mm, gapapa. Gue masih berpikir positif, mungkin mbaknya
sibuk, atau baru bikinin loa buat gue dan ternyataa :’) hampir
sepekan donk e-mail gue tak terbalaskan.
Gue berpikir keras. Kenapa yah. Kok
bisa. apakah doi pernah punya
pengalaman buruk dengan warga +62? Apakah doi pernah kena tipu calo tiket
kereta di indo? Atau apakah
sandal doi pernah ilang sebelah dan pelakunya indo?
Berkecamuklah pikiran-pikiran aneh
di kepala gue. Dan
aha!
ternyata ini, bikin kamu terkejut!
eh, emm, jadi gini, gue kontakan sama mbak admin tu gajauh juga pas
dari pemberitaan kasus pelecehan seksual terbesar di inggris sepanjang sejarah dan pelakunya adalah mm yaah orang indo masih hangat. Dan lagi, kejadian
pelecehan seksual itu di manchester,
kota yang bakal gue datengi. Gue langsung ber-o o o o o.
Mm, yah awalnya gue masih denied dan
kecewa sih, kan mereka negara maju yah. Ga seharusnya mereka generalisasi orang
indo seperti itu. seperti koruptor yang berdasi misalnya,
apakah dengan begitu otomatis semua orang yang berdasi bisa disebut koruptor? Of
course no! It depends on individual itself. Hmm :(
Itu padahal udah h-2 apa yah gue
lupa, pendaftaran di io mau
ditutup. Gue pun memutuskan untuk cari program lain siapa tau ada. Dengan
sedikit frustasi, gue masih searching program. Dan yaah, sesuatu yang mendadak
itu gapernah maksimal hasilnya. Nihil, gue ga dapat program
Yaah.. *menghela napas.
Jujur yah, gue kecewa sih. Padahal
tinggal sedikiiit aja! Argh.
Eh tapi eh tapi..
Jalan allah gapernah salah dan gapernah ngecewain! Gajauh setelah
itu, yah seperti sekarang covid 19 alias
virus corona telah tersebar masif, bahkan udah masuk indo! *emotkagetadaduatangan
Gue turut berduka atas apa yang
terjadi namun di sisi lain gue seharusnya pula mengucap syukur pada allah ta’ala atas perlindungan yang
diberikan ke gue. Iyaa, coba kalau gue dapet loa, kemungkinan perjalanan ke uk terlaksana tapi naudzubillah gimana
rasanya kalau pas itu corona juga ada :’) aah, dia memang yang terbaik! Selalu tahu apa yang terbaik bagi
gue. ya walau gue belum tau juga
sih apakah proposal gue bakal di-acc sama io
ga wkkw tapi karena gue selalu optimis orangnya dan mungkin terlalu
optimis dan juga positive thinking ya iya iya aja wkwk, jangan ditiru ya yang
bagian terlalu optimis.
Zalfaa! Lagi-lagi.. sebuah kejutan
bukan? :’)
Dan sekarang, ketika gue bisa
berpikir jernih, gue bisa menangkap beberapa hikmah, allah inginkan keselamatan gue dengan menunda kepergian ke
luar negeri agar terhindar dari corona. Hikmah kedua adalah mungkin ini teguran
allah biar gue ga terburu-buru,
soal finansial, gue harus nabung lebih biar ga ketir-ketir, syukur-syukur ga
usah ngerepotin ayah mama. Hikmah terakhir adalah don’t put your happiness
into unpredictable stuff. Pahit ya kalau berharap sama selain dia. udah
sih itu aja. Udah malem nih hampir midnight, selamat rehat yaa pembaca setiaku
hehe. Semoga keadaan lekas membaik yah :) waspada boleh, panik jangan. after we do some ikhtiar, let allah do the rest. Stay safe!
Agak kesel jg tau alasan penolakannya yah, masak gara2 di RS yang lain jadi kena cap jelek.
BalasHapusYah pada akhirnya ada hikmah untuk diambil pelajaran.
Insya Allah dibalik semua ini ada kesempatan yang lebih baik
Kasus RS adalah kasus kriminal yang sangat besar di Inggris bang, jadinya wajar saja sih kalo orang Manchester punya pandangan jelek pada orang Indonesia, padahal tidak semuanya begitu.
HapusTapi begitulah, setidaknya ada hikmahnya yaitu di Indonesia sekarang lebih aman dari virus Corona dibandingkan di Inggris.😊
Iya mba, setidaknya terhindar terlockdown di negeri orang dengan gak jadi ke sana
HapusUntung juga ngga jadi study ke Manchester Inggris ya mbak, kalo kesana dan wabah Corona lagi merebak di Inggris, bisa lebih berbahaya.
BalasHapusMungkin adminnya kena tipu calo tiket sepak bola kali, yang kebetulan calonya dari Indonesia makanya ilfil sama orang Indonesia.😂
betul mba, semga bisa pergi di waktu dan saat yg pas hehe. stay safe
BalasHapusselalu dibuat senyum sama tulisan Zalfaa:)
BalasHapusAkhirnya, ada hikmah dibalik semuanya ya mba..
BalasHapussemoga nanti ada waktu bisa kesana mba, disaat semua kondisinya sudah membaik. Amiinn..
Ya emg kesel sih tp alhmdulillah ga jd kesana ya mbak. Ada hikmah yg tak terduga :)
BalasHapusRindu memang bisa tercipta jika sudah ada jarak. Edisi dirumahaja jadi bikin rindu sana sini haha
BalasHapuslam lekummm
BalasHapus