Ketika Cinta Bertasbih
Assalamu’alaykum warahmatullahi
wabarakatuh, semoga rahmat Allah tercurah untukku dan untukmu. Dini hari dengan suasana tenang, alam syahdu bertasbih pada Allah Sang Pencipta Alam. Ada
perasaan berkecamuk dalam dada. Membuat gelisah, nggak nyaman, dan gue
sebelumnya belum pernah merasa seperti ini. Entahlah, gue nggak bisa juga
mendeskripsikannya lewat kata-kata. Hanya Allah dan gue yang tahu.
Sebenernya banyak
kesibukan yang udah gue lakukan untuk menghindar dari perasaan ini. Gue ikut
organisasi, kerja kelompok, lomba debat bahasa Indonesia tingkat provinsi
beberapa hari lalu yang menyita banyak waktu , dan lain sebagainya. O iya,
cerita bentar yak. Kemarin gue dan Annisa dipercaya lagi buat mewakili
kabupaten Boyolali untuk maju ke provinsi. Pembicara ketiga yang sebelumnya
Muhtaris diganti dengan Dik Miki yang masih duduk di kelas X. Lomba ini super
duper bikin kecewa maksimal. Saat itu diambil 8 besar untuk maju ke tahap
selanjutnya. Dan smaga dapet ranking 9 seprovinsi. Gilaaa, Ya Allah saat itu
rasanya gemez, kzl, duh kok alay sih. Hmm, tinggal satu nomor lagi bisa masuk 8
besar. Allah nggak berkehendak. Ya udah deh diterima dengan lapang aja kan yak.
Pembina gue bilang, bisa masuk 10 besar se provinsi Jawa Tengah udah bagus.
Kali ini gue ngga
ingin bercerita tentang lomba debat kemarin tapi hal lain yang mendesak. Okay,
tafadhol to read it carefully ehehe
Masa SMA penuh
dengan cobaan dan godaan. Ya, kalau kita nggak pinter-pinter mengelola
perasaan, emosi, pergaulan, uhh bahaya tu. Nah, apalagi sekarang pergaulan di
SMA menurut gue nggak syar’i banget. Ya kecuali kalau di pondok, gue dari dulu
sampai sekarang sekolahnya negeri terus belum pernah mondok, mau mondok aja ga
dapet ridho dari ayah dan ibu.. sekarang batasan pergaulan cowok dan cewek
seperti tak ada batas, transparan, tak ada rasa malu, sering terjadi ikhtilat
dan orang-orang menganggap sebagai hal yang biasa. Nah ini yang bikin gue
gelisah dan syok, dan gue pengen numpahin semuanya di tulisan ini.
Perlu diketahui, bacaan
juga berpengaruh sih saat masa putih abu-abu ini. Kalau bacaannya macem novel
romance yang menyuguhkan romantisme anak muda dan yang baca baper, itu
pengaruhnya besar di kehidupan sehari-hari. Alhamdulillah gue selektif dalam
bacaan. Sekarang gue baru baca novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
Btw, kapan ya gue baca novel karya Zalfaa Azalia? :”D Kemarinnya juga baca
karya beliau yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih dan Ayat-Ayat Cinta. I know,
all of them are old novel. Tapi, karakter yang diciptakan penulis, selalu
membuat iman naik. Seperti Fahri, yang mashaa Allah, pemuda sholeh yang lembut
hatinya, memegang kuat ajaran Islam, selalu menundukkan pandangan pada wanita
non mahram, memuliakan wanita, dan lucu saat gue baca bagian dia ta’aruf dengan
Aisha. Mereka yang sama-sama berlatarbelakang agama baik dan for the first
time menatap lekat wajah yang bukan mahram. Pasti deg-degan banget. Serius,
saat baca bagian ini gue senyum-senyum sendiri. Romantisme seperti inilah yang
hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang benar-benar menjaga kehormatan
perasaannya dan berpegang teguh pada ajaran Islam.
Jadi gini, di
kelas entah dari mana beredar luas gosip antara gue dan si anu. Eh bentar kok
nggak enak ya kalau di sebut si anu. Yaudah sebut aja namanya Zafran. Gatau darimana awalnya tau-tau
temen-temen sekelas selalu godain gue dengan jadi mak comblang antara gue dan
dia. Gue sih awal-awalnya mikir paling lama kelamaan pada bosen. In fact,
my mind goes wrong. Sampai sekarang gaes masih ada satu dua temen-temen
yang ngomporin kalau si Zafran ada rasa sama gue.
Oke, sebelumnya
pernah beberapa saat yang lalu, udah agak lama sih Zafran mengirim pesan BBM ke
gue yang intinya minta maaf atas sikapnya selama ini yang dia anggap
perhatiannya yang lebih itu mengganggu gue. Pertamanya gue bingung buat apa
coba dia minta maaf dan selama itu gue nggak terlalu ambil hati terhadap sikap
apa pun yang dia lakukan ke gue. Akhirnya pesan itu nyebar ke penjuru kelas. Uww,
thats so embarrassing!! Malah semakin menjadi-jadi temen-temen gue di
kelas. Masa gue disuruh peka lah, disuruh nggak nggantungin orang, lah emangnya
jemuran emak ya kok digantung segala. Gue hanya bisa beristighfar.
Emang sih sikap
Zafran selama ini baik ke gue dan itu gue anggap wajar. Bahkan saat nenek gue
meninggal, dia juga dateng ke rumah. Gue anggap itu wajar aja karena kita temen
sekelas. Tapi, saat tanggal 22 April 2017 kemarin saat menunggu jemputan, salah
seorang temen gue bilang kalau Zafran ada perasaan ke gue. Gue sih nanggepinnya
santai dan dengan guyon aja. Tapi, dia bilang dengan serius. Dan dia tanya
“Zal, gimana kalau Zafran beneran suka sama kamu?”
Dengan enteng gue jawab “Ya manusiawi kan.. Tapi, prinsipku untuk
menjadi single sampai nikah udah bulat.” Kata gue dengan tersenyum. Dia kembali
bertanya “Beneran Zal kamu gak mau pacaran?” gue jawab “In shaa Allah gak akan,
buat apa juga pacaran.” Dia manggut-manggut aja.
Gue analisa ya..
gue orang yang sering baca novel dan menurut penelitian orang yang suka baca
buku lebih peka perasaannya. Nah, gue termasuk orang yang peka, eaaa..
sebenernya dari sikap Zafran selama ini ke gue, easily I can say if he acts
different to me dan gue pikir dia ada rasa sama gue. Ini bukan GR lho tapi
emang ada suatu fakta tersendiri yang gabisa gue tulis di sini, gue harus jaga
privasi lah..
Nah, gue awalnya bingung gimana nanggepinnya. Gue kan anak Rohis,
ya harusnya dia tahu lah kalau nggak mungkin banget ada peluang untuk pacaran.
Tbh, setelah dia ngirim pesan itu di hari berikutnya sikapnya ke gue nggak
kayak biasanya. Terkesan menghindar. Pfft, padahal beberapa hal gue masih harus
satu kelompok sama dia. Suasana jadi kaku, gue nggak ingin begini. Dan bahkan
lo tau nggak, Pak Karjono (wali kelas) kalau ketemu gue pasti nyebut-nyebut
nama Zafran sambil senyum-senyum. Contohnya sebelum gue berangkat ke Semarang
kemarin beliau bilang “Udah pamitan ke Zafran, Zalfaa?” gue cuma bisa
geleng-geleng sambil senyum aja. Sampai sekarang gaes, sikap ke Zafran ke gue
masih beda dan gue harap Allah memberi setitik cahaya-Nya di hati Zafran agar
mengikhlaskan cinta yang belum halal. Aamiin..
Gue berdoa sama Allah agar Dia menjaga hati gue tetep steril, gak
tergoda dengan modus lelaki mana pun! Gue berazzam hanya untuk jatuh cinta pada
suami gue kelak. Cinta dan hati, hal
paling berharga pada diri gue nggak akan dengan sembarangan gue kasih ke
seorang ikhwan. Sebelum akad nikah, gue harap Allah jaga hati gue agar nggak
jatuh cinta pada lelaki mana pun. Setelah akad terucap, barulah dengan sepenuh
hati, gue serahkan hal yang paling gue jaga selama ini ke suami gue kelak,
yaitu hati dan cinta.
Menghela nafas...
Mau modus macam apa pun atau modus syar’i macam aktivis dakwah yang
maaf, belum sepenuhnya memahami Islam. Contoh : pertamanya kirim tausyah tapi
terus ngajakin chat nggak penting. Atau sok-sokan bangunin tahajjud. Uh, itu
bikin gue ilfil. Bersabarlah wahai hati, Allah sudah persiapkan imam terbaik
untukmu.. dia sedang memperbaiki diri juga.
Gue ambil judul postingan ini juga dari novel Kang Abik yaitu
Ketika Cinta Bertasbih. Syahdu gitu yak bacanya. Gue ingin, semoga cahaya cinta
ini tak terbawa arus modern yang menyesatkan. Dimana dengan mudah seseorang
baper dan menaruh hati pada lawan jenis yang berhasil mencuri hatinya. Lalu
terjadilah pdkt hingga pacaran yang dilarang agama. Cinta tak lagi menjadi
suci. Seolah-olah ia adalah barang obral yang siapa pun bisa menjamahnya.
Aturan agama yang indah dianggap kaku dan primitif. Para pecinta dunia yang
menuhankan nafsu belaka. Hidup bebas tanpa aturan yang seolah-olah menyenangkan
namun pada faktanya kosong, hampa, dan tak ada rahmat Allah di dalamnya.
Hanya orang-orang yang diberi-Nya hidayah dan dijaga-Nya untuk
memahami dan menjalankan aturan-Nya di bumi cinta ini. Segelintir hamba-Nya
yang masih menjaga kehormatan perasaan dan berpegang teguh pada ajaran agama walau
pun terasa seperti menggenggam batu bara, mereka sanggup karena takut akan
siksa neraka jika mereka ingkar dan yakin akan janji manis dari Allah Ar
Rahman.
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua
surga. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?, kedua surga itu
mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah
yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang
mengalir. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS Ar
Rahmaan 46-51)
Image by kawanimut |
Biarkanlah cinta bertasbih mengikuti alur dari Pembuat Alur itu
sendiri. Jangan terlalu mudah untuk memberi hati dan perasaan pada seseorang.
Hati dan cinta adalah hal yang paling berharga, menjaganya laksana menjaga
kehormatan diri. Sebelum terikrar janji nyata yang sah menurut agama dan bahkan
dilindungi negara, tak ada kata baper dan jatuh cinta. Biarkan hati dihadiahkan
pada teman hidup masa depan yang Allah berikan. Semoga aku dan kamu, dijaga
hatinya oleh Allah dan berazzam kuat untuk memberikan cinta dan hati hanya untuk
teman hidup masa depan.
Jangan sampai kita tergelincir dalam hakikat modernisasi yang
menyesatkan. Tak ada rasa malu, mengedepankan tampilan fisik untuk bergaya pada
sesama, dan pribadi Muslim yang perlahan luntur. Semoga Allah menjaga kita dari
hal-hal tersebut dan Dia izinkan untuk mendapat akhir hayat yang baik. Aamiin..
And then, gue agak lega
nulis ini. Jujur ya, gue sama sekali nggak tertarik dengan lelaki yang
mengandalkan paras, atau kendaraannya, atau modal kata-kata manisnya tapi yang
pertama gue lihat adalah agama dan akhlaknya. Kalau dari fisik dia udah pakai
celana cingkrang dan jenggot style, itu menambah poin plus tersendiri di mata
gue. Artinya dia udah ngenal sunnah. Yang kedua lihat aja, gimana kualitas
Subuhnya, kalau dinginnya udara pas Subuh aja bisa dia taklukin apalagi hati
kamu.. ciat ciat, eh apaan sih wqwq..apalagi kalau pas lagi hujan dia nekat ke
masjid sambil bawa payung. Duuuh, hmmmm.... dan jujur sih pengen dapet yang
suaranya merdu jadi bisa belajar baca Qur’an yang bener sama dia dan pas di
imamin jadi tambah khusyuk. Tapi stop dulu Zal. Apakah lo udah sebaik itu,
berani-beraninya pengen yang high quality? Ok, look at QS An Nur verse 26.
I have to organize myself, and I wondering “Am I good enough to be the lover of
an activist of dakwah? Look at the mirror first Zal!
Semoga bisa diambil hikmahnya. Yang jelek tinggalin aja yak. Wabillahi
taufiq wal hidayah, wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Memang, masa SMK itu masa masa yang indah mba, tapi lebih membanggakan lagi kalo bisa seperti mba" ini, bisa mewakili sampai propinsi, itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri, tetap di pertahanin mba, semoga makin sukses...
BalasHapusSetuju Zalfaa, pacaran memang dilarang dalam ajaran Islam. Dan salah satu yang bisa menyabarkan remaja untuk tidak berpacaran adalah kebiasaan termasuk bacaan. Kalau bacaan atau gadget yang dibuka hal-hal yang menimbulkan nafsu ya pastilah nggak bisa nahan nggak pacaran. Tapi kalau yg dibaca hal yang baik-baik pasti akan terhindar dari keinginan pacaran.
BalasHapusSaya juga suka novel-novelnya kang Abik, karena memberi arahan yang positif kepada remaja :)
masyaallah .. ana salute sama dek Zalfa !
BalasHapusingin single hingga menikah ... setujuuuuu, sip.
Yang begini niy mestinya dicontoh, sosok muslimah yang taat
Pacaran jelas dilarang.
Insyaallah Alllah mudahkan dan berikan pendamping yg terbaik 'dek :)
keep istiqamah dek Zalfaa, ... Barakallahu fiik.
Semoga tetap teguh dengan prinsipnya sampai dewasa nanti dan siap menikah, ya :)
BalasHapusMAsa2 tak terlupakan memang jaman SMA. DAn saat itulah kita melakukan banyak hal. JAdi inge masa lalu nih Mbak :)
BalasHapusHmm cinta... Apa sih itu cinta? Gak ngerti.. Hehe
BalasHapusBener zalfa..aku sering ngeri klo liat pergaulan ABG2 sekarang. Klo udah kuliah gitu mending lah...sekarang anak SMP udah pada pacaran, cium2 di depan umum.
BalasHapusSemoga kmu konsisten ya zalfa..pasti orang tua juga tenang kok klo anaknya punya niat untuk nggak neko2..sip! Lanjutkan cari prestasi dulu sebanyak-banyaknya
semoga tetap istiqomah memegang teguh pendirian mbak
BalasHapusizin share kak
BalasHapus