Kutemukan Cinta di Edinburgh
Source : tumblr |
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh sobat! Heihei, apa kabar? Udah lama ya gue nggak menarikan
jemari gue di blog ini. Fiuh, sebenernya malem ini gue rada sakit kepala tapi
entah kenapa tangan udah gatel pengen nulis. Tapi tenang aja, ada secangkir
coklat hangat di samping gue. Iya, coklat emang selalu bikin mood gue naik dan
bagus. Baru menghirup aroma coklat aja, rasanya kayak clink clink, kepala gue
cerah seperti cuaca pas lagi bagus-bagusnya. Hmm, emang ya yang manis-manis itu
selalu bikin semangat dan ngangenin. (re: manis minuman dan coklat).
Why am I ngebet
banget mau nulis? Pertama, gue pengen numpahin semua emosi gue di sini. Kedua,
gue pengen cerita sama kalian tentang film Ayat-Ayat Cinta 2, aseek. Ketiga,
karena gue jomblo maka gue harus nulis *eh?
Langsung aja,
kenapa emosi gue pengen gue tumpahin di tulisan? Hayoo, lo tau nggak kenapa?
Hmm, nggak tahu sih. Emang gue sukanya gitu, lebih suka mengekspresikan sesuatu
lewat tulisan daripada gue ngomong langsung.
Gue ada uneg-uneg.
Yuk kita flashback dulu. Lo inget kan pernah Muslim Rohingya dibantai
habis-habisan sama tentara Myanmar. Biadab! Benar-benar biadab! Lo coba lihat
video-video saudara-saudari kita di Myanmar. Liat bagaimana mereka
diperlakukan. Bro sist, gue ada video durasi sekitar 30 menitan. Disitu kita
bisa melek, kalau mereka itu kesakitan lahir batin. Ya Allah, tega bener.
Kedua, marilah
kita flashback lagi. Ya ampun Zal, kebanyakan flashback ntar keinget mantan
gue! Hmm, nggak gitu juga kali sist, kita perlu belajar sejarah. Gue anak
IPS, udah kenyang dijejalin materi sejarah tapi gue suka karena pas belajar
sejarah kita bisa melihat sebuah kisah menarik yang inspiratif dari orang-orang
terdahulu, sekaligus belajar supaya tidak terjerumus pada lubang yang sama.
Makanya, ga usah punya mantan lagi, jadi single sampai doi yang udah disiapin
Allah nemuin lo, aseek.. btw ngomong sejarah, salah satu tokoh yang gue suka
sejarahnya ya Muhammad Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel.
OK, ini serius..
Kita lihat si Trump, etdah agak sepet rasanya gue nulis namanya.. dia dengan
seenaknya mengakui bahwa Jerusalem adalah ibukota Israel. What theee..! Sontak
pernyataan ini bikin geram umat Muslim sedunia. Hmm, astaghfirullah. Pertama
gue tau berita ini, rasanya ghiroh muncul gitu aja. Marah, kzl, pengen gue
lempar pakai lemper, semua jadi satu. Tapi, alhamdulillah saat rapat PBB
kemarin lebih banyak negara menolak keputusan semena-mena AS. Kita tunggu, langkah
konkret selanjutnya.
Flashback lagi
yuk.. serius, kalau ini yang terakhir. Awas, kalau mau bilang keinget mantan.
Akhir-akhir ini Indonesia dihebohkan dengan LGBT. Yeah, l*sbi, g*y, bis*ks, dan
transg*nder. Astaghfirullahaladzim, kenapa bisa? Lo liat Indonesia Lawyer Club
ga? Kalau lo nyimak bualan para pendukung LGBT rasanya kayak ga nyenengin dan
irasional. Well they said, kita punya HAM setiap orang punya hak
masing-masing. Hellooo, lo nggak hidup di hutan yang bisa kayak tarzan lompat
sana sini sambil teriak auouoooo. Lo hidup di Indonesia! Perilaku menyimpang
itu bukanlah suatu hak. Tapi, ketahuilah sobat bagi kalian yang mendukung LGBT,
itu bukanlah hak tapi malah menyakiti kalian sendiri! Betapa banyak dari
orang-orang seperti itu terkena penyakit kelamin yang membahayakan. Gue udah
baca informasi mengenai penyakit-penyakit ini juga banyak berita dan kasus yang
sudah terjadi. So, please stop it. Dan bagi pendakwah, gue setuju kayak
dr Raehanul Bahraen, beliau salaf tapi penyampaiannya enak dan nggak keras juga
sakklek gitu, jadi gue bisa nerima. Dalam postingannya di instagram, banyak
analogi-analogi yang seharusnya bisa menyadarkan LGBT. Semoga Allah membuka
mata hati kalian wahai aktivis LGBT.
Ini belum semua
guys. Belum lagi kita bicara mengenai kriminalisasi ulama. Juru dakwah yang
ditolak berkdakwah hanya karena ormas anu ga setuju dan seenaknya
sendiri lapor polisi dengan tuduhan anti NKRI lah, anti Pancasila. Hmm, open
your eyes! Kalau ormas anu ini sama saudara Muslim aja malah ga friendly
dan main ngusir kajian, bukankah itu malah ga toleransi. Gue paling geram pas
kajian ust Khalid, mana yang berakhlak bisa keliatan saat itu ormas anu ngusir
beliau sambil diteriakin wahabi, mana kata-katanya kasar lagi.. Allahu yahdik..
Hmm, uneg-uneg gue
udah kelar? Belum sih tapi nanti kepanjangan.
Gapapa Zal,
asalkan lo ga nge-jomblo dalam masa yang berkepanjangan
Hmm, jomblo dulu
aja. Serius, guys alhamdulillah hati gue saat ini baru fine. No one enter
there. Karena emang pada dasarnya gue berhati-hati dalam mencintai. Yes,
I do, saat ini gue bukanlah tipikal perempuan yang dengan gampangnya suka
hanya karena si cowok kasih perhatian lebih, sering baik. Kenapa? Gue nggak mau
berharap sama manusia. Capek atuh. Bener kata Ali bin Abi Tholib, kata beliau
paling pahit dan ga enak itu ya kalau kita ngarepnya sama manusia. Ga mempan
lah sekarang, modal tampilan necis dan sikap baik, gue butuh pembuktian yang
nyata kalau emang bener-bener suka. Ga sebatas gitu-gitu aja. Kalau nggak BHYE!
Karena, gue kasih
tahu yaa.. Kalau lo udah jatuh cinta amat dalam sama cowok dan keliatannya
si cowok juga suka, akhirnya kalian saling berkirim pesan, senyum manis pas
ketemu.. eh tapi pas ada yang bening dikit, lo ditinggal. Harapan pupus, sakit
hati. Ckck. Itu cowok ga komitmen! Itulah pentingnya komitmen, kalau lo udah
mau sama si A ingin menikahinya, ya udah mau si A ini nantinya bakal jadi
gendut, jerawatan, banyak kekurangan, ya harus lo terima donk. Ini adalah
pilihan lo! Makanya, jangan
kebanyakan ngarep sama manusia ya sob. Apalagi kebanyakan cowok jaman now yang
tipis komitmennya, Ya Allah nitip jodohku, semoga Mas Imam Masa Depan saat ini
kau jaga imannya dan kau tumbuhkan komitmen yang mantap dalam hatinya, aamiin..
Hmm, ngomong-ngomong tentang cowok berkomitmen gue jadi keinget Fahri nih.
Aaaa, AAC lovers ga asing lagi kan siapa dia?
Iyep! Fahri bin
Abdullah. Mashaallah, sejak awal gue baca novel kang Abik yang AAC pertama gue
langsung seneng sama karakter Fahri. Hmm, gimana ya nulisnya. Lo coba baca dulu
deh AAC 1 & 2. Orangnya sholih, hafal Qur’an, pelajar teladan di Univ Al
Azhar Kairo, berhati lembut, mulia perilakunya. Huaa, gue nulisnya hmm.. tapi
ini tokoh fiksi lho yaa.. ga salah sih kalau kita ingin suami kita menjadi
sosok yang hampir sempurna, tapi yuk kita ngaca bareng, apakah kita juga bisa
menjadi sosok yang hampir sempurna itu? Contoh, pengen suami kayak Fahri yang
paket komplit gitu, tapi apakah kita pun juga sudah memiliki paket komplit itu?
Karena Aisha pun karakternya mashaallah hmm, joss lah.. Nah, balik lagi ke QS
An Nur 26.
Gue bakal cerita
sedikit tentang film yang baru aja gue tonton sama Yas dan Shin. Hmm, ga full
team btw. Biasanya berlima ini cuma bertiga. Nah kenapa kita nonton AAC 2? Wkk,
karena di grup gue paling ngebet banget kalau kami harus nonton AAC 2. Secara,
gue udah baca novel AAC 1 & 2, udah lihat film AAC 1, nanggung kan kalau
udah baca novel tapi ga lihat filmnya.
Nah, setting AAC 2
ini ada di Edinburgh. Prologuenya sih, peristiwa mencekam di Palestine. Saat
itu Aisha disana. Huaa pas itu Aisha sama Fahri terpisahkan. Lalu, muncullah
latar di Edinburgh. Fahri jadi dosen di sana.
Eum, ga gue
ceritain alurnya ya ehe. Kalian liat aja filmnya, inshaallah ga kecewa ya walau
pun akan menguras air mata. Gue sih, paling trenyuh pas bagian Aisha dengan
hati lapang melihat suaminya poligami, padahal kalau mau dia ngaku kalau dia
Aisha dan masih hidup tapi mashaallah ketegarannya. Dia bilang “Saya bahagia,
jika Fahri bahagia” uluuh..
Terus yang bikin
nangis lagi, pas bagian Fahri debat sama Yahudi. Saat itu nenek Catharina
dateng, dia Yahudi tapi Fahri sering membantunya. Pas itu, Fahri tiba-tiba
diserang dan dituduh kalau dia teroris oleh seorang Yahudi. Tiba-tiba dateng
tuh nenek menjelaskan semua kebaikan hati Fahri. Asli, bikin nangis. Nah, gue
suka cara berdakwah dengan hikmah seperti Fahri ini. Dia in action nggak
cuma teori aja. Yang bikin gue terbuka pemikiran juga, Fahri ini sosok yang
sholih tapi nggak menutup diri dan dia pun ramah.
Gue dulu ya pas
masih awam, kalau ada penceramah tiba-tiba bilang “HARAM!” “YA NERAKA!” Huaa,
medeni. Hari pertama ngaji digituin, apa yang lo rasa? Ya kalau orang awam
pasti akan ngasih cap kalau ajaran Islam itu kaku dan keras. Nah, balik lagi ke
cara penyampaian kan. Emang, gue rasa kalau manhaj yang selamat itu ya manhaj
salaf, tapi seperti kata dr Raehanul Bahraen, kalau ada yang mendakwahkan Islam
dengan kaku dan keras, bukannya masuk ke hati tapi malah menjauhkan. Nah, kayak
Fahri ini bisa dicontoh. Mashaallah, kagum gue sama cara kang Abik bikin
karakter gini. Islam itu RAHMATAN LIL ‘ALAMIN, rahmat bagi semua. Bermukalah
manis, tebarkan salam, jangan merasa paling benar. Karena gue pun dulu, saat
awam dalam agama takut kalau langsung semua saklek gaboleh tapi alhamdulillah
karena ada mubaligh yang bijak dan ramah, gue bisa belajar agama. Ya
alhamdulillah sih kalau udah ngaji dan tidak awam lagi, silakan kasih tahu ini
HARAM! Ini NERAKA! Tapi, beda lagi cara berdakwah dengan orang awam,
pelan-pelan tapi jangan bermudah-mudah.
The last, saat
Fahri dan Aisha kembali bertemu. Ya Allah, subhanallah, mashaallah.. Hmm..ini
baper tapi baper positif. Saat Fahri bilang “Maafkan aku Sayangku.” Hmm,
rasanya tuh.. Aisha pun punya alasan sendiri kenapa dia sempat menutup diri
dari Fahri, di Palestine pun dia melakukan suatu tindakan yang bisa menjaga
kehormatannya dari tentara Israel dan gue akui dia TANGGUH. Fahri yang berhati
lembut pun pas tahu itu.. ya gitu.. ya gitu, bikin terisak gitu.. meski pun
fisik Aisha tidak secantik dulu, Fahri masih mau menerimanya. So sweet, I
wanna scream!!! Lo bayangin deh, dimana kebanyakan cowok jaman now tapi ga
semua sih, yang menyukai perempuan karena fisik kalau kebagusan fisik itu ilang
ya ditinggal. But, Fahri.. oh my, I’m so speechless untill I don’t know what
to type.. Fahri itu BERKOMITMEN tinggi, tuh buktinya dia masih mau menerima
apa pun keadaan Aisha. Ya Allah, ini nyentuh kalau kata gue mah. Unconditional
love ini, hiks. Lebih manis dari Twilight, lebih menyentuh dari Titanic,
dan lebih romantis daripada Romeo and Juliet. Karena apa? Karena Fahri dan
Aisha saling mencintai karena Allah :””)
Ya, begitulah guys
tulisan kali ini. Panjang kali lebar amat yak. Efek lama ga nulis juga mungkin,
jadi semua tumpah seabrek disini. Jadi,
Sobat, hari ini
kita sudah berada di awal 2018 marilah sejenak menengok ke belakang. Ingatkah
saat saudara-saudari kita di Rohingya dibantai tanpa belas kasihan oleh tentara
Myanmar? Mereka menangis, terusir dari negara sendiri. Sampai-sampai, sebagian
dari mereka rela untuk menyeberangi
lautan. Bekal yang minim, seadanya, hanya rahmat Allah yang diandalkan. Ya
Rabb, alangkah kejinya tangan-tangan bengis yang tega mendzolimi mereka.
Ingatkah juga,
saat presiden AS itu tiba-tiba mengakui bahwa Jerusalem adalah ibukota Israel?
Apa reaksi kita? Tentu ghiroh akan muncul dalam diri setiap mukmin. Saat itu
kita lantang menyuarakan penolakan, mendoakan mereka, dan menyalurkan bantuan
yang bisa diberikan untuk meringankan penderitaan mereka.
Lalu, saat
akhir-akhir ini.. Ya, isu LGBT di Indonesia. Saat itu, di sebuah acara TV
swasta, kita bisa menyaksikan para aktivis LGBT yang menyuarakan pendapatnya.
Mereka bilang, mereka memiliki HAM, HAM selalu mereka teriakkan dalam
pembelaannya. Miris. Hakikatnya, mereka tidak tahu apa yang sedang dibicarakan.
Mereka bilang hak? Bukan, hal itu bukanlah suatu hak. Sadarlah, LGBT bisa
merusak kehidupan banngsa dan melenyapkan moral generasi penerus. Ya Rabb,
lindungilah negera Indonesia ini, aamiin.
Di atas, hanya
beberapa poin dari masalah umat. Kita belum berbicara mengenai akhlak
pemuda-pemudi Muslim saat ini, mereka pikir pacaran bukanlah masalah, mereka
pikir merayakan tahun baru tidaklah mengapa, mereka pikir lebih keren dengan
nongkrong di suatu tempat keramaian.
Jadi, marilah
diriku dan kawan-kawan, masalah umat masih banyak. Buang pikiran yang tidak
perlu. Yang muda, marilah sebaiknya tidak lagi baper saat melihat pasangan
halal muda foto berdua dengan senyum manis atau yang dewasa sebaiknya
membimbing yang muda agar lurus jalannya.
Jika kita tidak
memulai, lalu kapan? Umat butuh penyegaran dakwah. Inilah tanggung jawab kita
bersama untuk menciptakan suatu harmoni yang indah dalam Islam. Mau kah kamu
menjadi manusia seperti yang tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 207 atau
bersemangat kah kamu ketika mengingat janji Allah dalam QS Al Kahfi ayat 107?
Semoga..
Cukup segini dulu
ya teman-teman. Kenapa gue kasih judul Kutemukan Cinta di Edinburgh? Ya, karena
tulisan ini terinspirasi dari kang Abik sang novelis yang berhasil menuangkan karakter
Fahri dalam novel yang terangkat ke
layar lebar. Fahri adalah seorang pecinta. Pecinta Tuhan dan pecinta sesama
manusia yang menakjubkan. Juga, caranya berdakwah dalam film di Edinburgh
dengan kasih. Semua itu cinta. Maka, kutemukan kehidupan yang penuh cinta di
Edinburgh. Sekian. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NB : Ini nulisnya kemarin malem tapi baru sempet gue post pagi ini hehe..
Hai Zalfa, salam kenal juga ya :)
BalasHapusbtw, aku belum nonton AAC 2, tapi banyak yang bilang kalau film ini bikin baper dan sosok Fahri yang terlalu perfect :') Nonton AAC1 aja bikin air mata keluar.
Btw aku suka pembahasannya, walaupun ada beberapa pembahasan dalam 1 postingan, tapi aku bisa enjoy bacanya :)
Wa'alaikumsalam wr wb.
BalasHapusSosok Fahri emang yaa benar-benar bikin cewek pada baper. Film AAC2 ini memang luar biasa banget nyedot penggemarnya. Kisahnya yang aduhai gitu bikin banjir air mata hiksss...
Dan suka gaya mereview film ini, lain dari pada yang lain hehhee :)
Salam kenal...
BalasHapusFans dari kang Abik ya, semoga bisa menemukan cinta seperti yang diidamkan 😊
Kemarin saya nonton film ini bersama anak gadis saya, dan dia suka dengan karakter Fahri, memang semua remaj putri pasti suka kan yaa, hehe..
BalasHapusFilm ini memang banyak nilai positifnya dan bagus untuk ditonton remaja supaya mereka tahu seperti apa sosok suami/istri yang ideal meskipun tidak ada manusia yang sempurna. Paling tidak remaja bisa mengidolakan sosok yang benar secara agama, bukan yang cakep wajahnya tapi kelakuannya buruk..
Semoga ummat Islam dimanapaun berada akan selalu dalam lindungan Allah, diluaskan kesabarannya dan dikalahkan musuh-musuhnya olah pertolongan Allah, aamiin.. :)
Kalo filmnya no comment aja, krn aku memang ga begitu suka :D. Tp utk yg lain2nya, aku setuju mba. Duuuh kalo nemu ustad yg keras banget dakwahnya, sampe teriak2, kok ya aku mikirnya, ini ustad kenapa sih.. Bukannya ngademin, malah manasin.. Aku prnh mba, denger ustad yg diundang ceramah di mesjid rumah. Mana speakernya ngadep ke rumahku. Trs isi ceramahnya, pake menjelek2kan wanita yg anti poligami. Masih inget bgt teriakan ceramahnya, dibilang wanita yg ga setuju suaminya poligami, adalah wanita tidak berakhlak, tidak berakal. Lbh suka suaminya zina drpd nikah yg halal. WTF lah... Lgs emosi kan dengernya.. Kurasa ustad jadi2an itu.. Udh mending ibu2 yg dgr ga ngelemparin pake selop..
BalasHapusaduh zal tulisan kamu keren, berasa kamu cerita langsung sama ami
BalasHapusami jadi ngebet pengen liat AAC2 >_<
filmnya bagus banget mbak :D secara... sosok fahri di film itu berasa kayak malaikat :)
BalasHapusSaya malah belum nonton filmnya >.> Jadi pingin nonton AAC2 setelah melihat reviewnya. Tapi ada juga yang mengatakan film ini terlalu maksa?
BalasHapusSaya paling ngga tahan mva, kalo ngliatin vidio yang teraniaya kaya di myanmar gitu,,,sadis.
BalasHapusTuhan menciptakan laki-laki untuk perempuan, dan sebaliknya. Bukan cowok ama cowok, cewek ama cewek. Kan gak nikmat kalo sesama gitu... Ehhh hahahahah but seriously, itu bukan pada tempatnya... menyimpang. tapi yah, di dunia mah bebas mau lakuin apa asal siap dengan resikonya nanti.. Kan udah dicptakan aturan... kalo kamu ikut aturan, ya tempatmu di surga... kalo kamu gak mau ikut aturan, tempatmu di neraka... kamu bebas milih mau ngapain... tapi tiap tindakan tetap ada resikonya.
BalasHapusAku tipe orang yg menghindari konflik. Nyoba sekali untuk bilangin itu salah, malah dibilang aku sok ini-itu, oh.. oke.. ya udah.. toh itu hidup mereka.. wasalam aja dah...