Ternyata oh Ternyata
This image is mine |
Ga nyangka! Serius,
gue ngga nyangka! Slow.. Calm down..
Jadi guys, pada
suatu hari hiduplah seorang jomblo yang suka makan nangka dengan nelen
kulitnya, dia keselek, lalu minum air putih segalon.. Eh pas minum liat abang Muhammad Thoha
Aljunayd melambaikan tangannya, dia pengen pingsan! Ga nyangka bakal ketemu
qori’ kece dari Bahrain yang pada masa kecilnya dijuluki punya suara emas
karena saking emejingnya.. Dia baru safar dakwah di Indo, si jomblo ini ngarep
banget dengerin suara dia yang masa sekarang pas baca Ar Rahman apakah masih
semerdu masa kecilnya atau lebih kece. Etdah, imajinasi yang terlalu luas, ini
paragraf fiksi HAHAHA. Nggak gitu dink.. gue bakal serius di paragraf
selanjutnya.
Halah Zal, mau diseriusin siapa?
Udah udah becandanya. Gini.. Beberapa hari yang lalu kakak tingkat
gue nyebar pengumuman di grup WhatsApp kalau bakal ada kegiatan kerelawanan. Katanya
sih buat cari adik asuh, survei, dan sebagainya untuk anak difabel. Gue yang
inshaallah mau masuk Pendidikan Luar Biasa pengen tau lebih lanjut biar bisa
mengenal anak-anak luar biasa ini secara spesial, aseek..
Nah, gue pun menghubungi CP yang tertera disitu. Gue tanya tentang
program-program apa dan bakal ngapain aja kalau mau ikut. Jadi, nama yayasan
disitu adalah Senyum Kita, based in Jogja sih tapi ada juga yang di
Solo. Agenda terdekat adalah pada tanggal 2 dan 6 Juni.
Karena kendala jarak, gue belum bisa ikut. Karena ada juga kegiatan
di Jogja sementara gue ga boleh pergi jauh-jauh sama Tuan Nyonya Besar. Dari chat
dengan dia, gue tau kalau dia senior gue 2 tahun lebih dulu di UNS dan di PLB
FKIP juga. Sampai sini ga ada yang aneh..
Lalu..
Lalu..
Lalu apa Zal? Apakah lo mau plesir ke Mesir tahun ini?
Hehehe.. Gaa. Belum waktunya, doain aja dah gue beneran bisa ke
Mesir, walau bukan berstatus sebagai mahasiswi Al Azhar tapi sebagai turis yang
plesir dengan senang hati! Aamiin.. Ohya, bagi lo yang mau masuk ke Al Azhar
University, gue ada tuh kumpulan soal dari beberapa tahun yang lalu. Lumayan banget
kalau lo mau buat belajar, hubungi gue lewat e-mail ya di azaliazalfaa@gmail.com Para pesaing lo
udah ada beberapa yang minta soal ke gue, entah dapet alamat email gue
darimana.. Jangan mau ketinggalan ya! Kalau udah sampai Al Azhar jangan lupa
kacang sama kulitnya, eh maksudnya jangan lupa sama keluarga yaa wkk..
Back to topic, sampai pada
suatu waktu senior gue mengaku kalau dia termasuk difabel juga, lebih tepatnya
tunanetra. Serius! Sampai sini tangan gue kayak beku, kaku, bingung mau ngetik
apa, bales apa. Oh, tapi karena kejujurannya yang mau mengaku pada gue,
akhirnya gue bilang yang intinya kalau gue berteman itu ga mandang fisik atau
materi, tapi selama temen itu mengajak pada kebaikan yaudah dengan senang hati
gue berteman dengannya!
Apakah udah sampai sini aja?
Engga sist bro!
Ternyata..
Ternyata..
Ternyata kuda kakinya ada empat!
HAHAHA! Peace, I’m asking you to smile so your fasting more
precious and enjoyable. Wkk..
Awalnya ya, yaa bukannya gue su’uzon tapi karena keminiman wawasan
gue, gue kira ni senior becanda sama gue. Gue mikir gimana cara dia baca pesan,
lalu main HP, dsb. Lalu dengan kalimat yang sopan, gue tanyakan dengan awalan “Maaf
kalau boleh tau, bagaimana cara membaca pesan dari WhatsApp atau pas main HP”
Gitu deh kurang lebih.
Senior ini enggak getasan ati kalau kata orang Jawa,
maksudnya yaa dia ga berkecil hati hanya karena keterbatasannya itu. Jadi,
bahas mengenai difabel pun menyenangkan.
Nah katanya, dia pakai screen reader. Gue baru tau nih kalau ada
software macem gini. Hadeh, calon guru SLB kok kek gini aja gatau. Terus gaes
ga sampai disini aja yang bikin gue ngga nyangka..
Hal kedua adalah, saat gue bertanya apa motivasi dia buat ikutan kegiatan
amal kayak gitu, karena gue pikir di tengah keterbatasannya apa dia ngga merasa
rugi atau mengeluh karena keadaan. Dan apa jawabannya?
Mashaallah, tabarakallah.. Salut! Orang boleh saja ga bisa liat apa
yang oranglain lihat, tapi hatinya selalu melihat kebaikan dan peduli pada
sekitar! Mantul dah..
Terus udah gini doank Zal?
Nope.. Gue pun
iseng mengetikkan nama senior gue ini di mbah gugel dengan akhiran UNS karena
kepo, kok di tengah keterbatasannya dia berperikemanusiaan dan peka terhadap
kehidupan sosial. Dan ternyata... Bener-bener dah ngasih banyak pelajaran
banget. Ternyata pemirsa, dia juga berprestasi! Pernah juga dapet medali perak di ajang Asian
Paracamps di Malaysia. Gue ga ada apa-apanya atuh, btw ternyata dia juga sama
kayak gue, dari Boyolali tapi prestasinya udah sampai luar negeri gitu.. Pernah
juga diundang di acara Kick Andy! mashaallah.. Lo tau kan acara Kick Andy, ga
sembarangan orang yang diundang kesitu. Kebanyakan sih yang berprestasi, yang inspired
others to do goodness..
Beberapa hari Ramadhan tahun ini memang banyak memberikan hikmah. Termasuk
takdir Allah yang telah membukakan mata pada banyak hal. Selayaknya, kita yang
diberi penglihatan, pendengaran, perkataan, dan gerak tubuh yang baik harusnya lebih
bersyukur. Bersyukur atas apa yang kita miliki. Dan lihat mereka, mereka yang
dalam keluarbiasaannya malah bisa berbuat lebih, berprestasi lebih, dan
memiliki hati nurani yang cerdas.
Ya Allah, memang banyak orang yang bisa melihat dengan jelas
apa-apa yang ada di sekitarnya, namun ada sebagian dari mereka yang tidak bisa
melihat sisi-sisi kemanusiaan dalam hidup. Buta oleh kesenangan duniawi, buta
oleh egoisme dan nafsu untuk meraup kekayaan, dan buta terhadap sesama! Ada
pula orang yang diberi pendengaran dengan baik, namun ada sebagian dari mereka
yang tidak bisa mendengar jeritan permintaan tolong, mereka terlalu asyik
mendengarkan dengung-dengung mimpi duniawi yang tidak berkesudahan. Ada pula
orang yang bisa berbicara dengan fasih dan baik, namun ada sebagian dari mereka
yang mencaci, berkata kotor, dan mengucapkan perkataan buruk pada orang yang
dianggap lebih rendah darinya, bahkan kelu dan kaku untuk membaca kalam Ilahi. Beberapa
manusia memang begitu..
Aku memohon padamu Ya Allah untuk ikhlas menulis ini semata-mata
karenaMu. Walhamdulillahirobbil’alamin..
this is reminder bgt:(( yang punya keterbatasan aja ga pasrah sama idup, terus yg Allah kasih fisik yang gada kekurangan nya banyak ngeluh, malu.
BalasHapusIya, saya dulu juga pernah heran waktu ngobrol dengan salah satu tunagrahita yang asyik pegang hp. Setelah memberanikan diri untuk bertanya, dia akhirnya bilang kalau ada aplikasinya. Jadi, dia juga bisa mainan hp seperti orang normal. Akhirnya, saya hanya bisa angguk-angguk, hehehe.
BalasHapusSemoga bisa jadi guru SLB yang sukses ya...
Kita-kita yang dianugerahi fisik lengkap harus belajar banyak-banyak bersyukur dari orang yang terlahir dengan keterbatasan.
BalasHapusHerannya, orang yang dianugerahi fisik lengkap masih saja merasa kurang dan banyak melakukan hal tercela.
Gua sering malu sama teman-teman yang punya kekurangan, ada yang nggak bisa melihat hafal Al-Qur'an, sedangkan gua, jangan diceritakan aib hehe
BalasHapusSemoga kita selalu husnul khatimah dan selalu berkata baik apalagi di bulan ramadhan ini yaaa say.. Semua aktivitas yang diniatkan karena ALlah akan jadi ibadah kok.. Semangat menulis yaaa
BalasHapusKata-katanya mantap, suka Lelah menjadi Lillah
BalasHapusMungkin selama ini kita lebih sering kasihan terhadap saudara-saudara difabel ya Zal, padahal mereka enjoy, menikmati hidup dan bisa berprestasi juga menginspirasi. Salut juga buat orang-orang di belakang mereka yang terus support terutama keluarga.
BalasHapusSaya juga baru tahu sudah ada alat bantu komunikasi untuk teman-teman difabel kita, seperti screen reader tadi misalnya, jadi Alhamdulillah ya, mereka sudah terbantu.
Semoga kita yang kondisinya lebih baik bisa berprestasi dan melakukan hal positif melebihi mereka yaa.. aamiin.. :).
Keren seniornya mbak, ternyata berprestasi dalam diam ya, itu yg katanya orang bilang biarkan prestasi yg berbicara bukan orangnya yg berkoar2, semoga Kita semua termasuk orang2 yg dibukakan mata hatinya terhadap lingkungan sekitar ya. Aamiin
BalasHapus