Romantisme di Bumi Allah; Karanganyar dan Jogjakarta
Akhir-akhir ini
udara terasa dingin betul. Kota solo
yang biasanya panas menyengat, kini perlahan mulai menunjukkan perubahannya.
Hmm, yang penting sih udara aja yang dingin, jangan sampai sikap kita ke
orang-orang juga dingin, hehe.
Gaes pada
postingan kali ini gue pengen cerita ke kalian tentang dua perjalanan yang amat
sangat berbeda. Sebuah perjalanan di bumi allah
ta’ala dengan segala keunikan dan kisah tersendiri. Dengan bersama sobat atau
orang yang bersedia meluangkan waktu berharganya hanya untuk mendengarkan keluh
kesah atau menghabiskan segelas cocktail halal di kaki pegunungan.
Akhir-akhir ini
gue banyak melangkah daripada cuma gabut di kost doank. Destinasi yang gue
kunjungi pun beragam. Mm, tapi fokus pada tulisan kali ini 2 aja yaa.. gue
bakal bercerita mengenai perjalanan gue menjelajahi bumi allah ta’ala yaitu di karanganyar dan jogja istimewa!
Tepat pada hari kamis lalu, sesuai rencana gue dan
sohib, setelah riweuh persiapan visitasi prodi untuk akreditasi internasional,
kami ingin melepas penat dengan melakukan rihlah di alam terbuka. Iyaa, jadi
prodi pendidikan luar biasa
universitas sebelas maret surakarta,
alhamdulillah mendapat kesempatan untuk menjadi prodi berkelas internasional,
maka ada yang namanya aun-qa. nah
disitu ada beberapa mahasiswa yang dipercaya buat bantu menyukseskan akreditasi
ini, gue dan sohib masuk ke dalemnya. Disini kami benar-benar bekerja keras
entah itu buat translate, urus web, atau begadang buat ngejar deadline. Gue dan
ili terkadang juga pergi ke kedai
kopi buat menyelesaikan amanah bareng dengan suasana yang cozy, seperti biasa
kesukaannya adalah latte sementara gue selalu setia dengan green tea.. dan inshaallah
bulan depan adalah pengumuman apakah prodi kami lulus akreditasi internasional
atau ga, mohon doa terbaik yaa dari kawan-kawan semua.
Back to cerita rihlah.. Gue sendiri sih lebih seneng pergi ke
tempat-tempat wisata yang berbau alam gitu daripada ke mall. Yaa, salah satu
alasannya, kalau ke mall budget yang dikeluarkan pasti lebih dan itu semua
kayak feel nya kurang gitu dan yaah hal terseram adalah ketika lo kalap
pas liat diskonan dan ga sadar uang bulanan sisa dikit cuma karena buat beli
sesuatu yang harusnya gausah dibeli.
So, me and my
bestie, ili, pergi ke suatu
wisata alam di karanganyar.
Sebenernya ada teteh lany juga
yang mau ikut, eh tapi doi udah duluan balik ke bogor. Yauda yaa teh cukup puas-puasin aja liat foto kita :p
wkk.. nah, gue dan ili memutuskan
untuk pergi ke rumah atsiri karanganyar. Ini tuh semacam tempat penyulingan
daun-daun bermujarab buat dijadikan essential oil, disini juga zero waste
banget. ramah lingkungan. Daaann the
most lovely thing i found
adalah banyak bunga-bunga cantik disini!! Banyak juga tanaman-tanaman yang
aneh-aneh dengan aroma yang berbeda. Gue sih yang kepo, suka pegang-pegang
sembarang tanaman, jadinya tangan gue saat itu baunya campur aduk tak
terdefiniskan, ehe.. and here some photos that probably please us
disini buanyak bunga lucuuu |
beautiful roses, right? |
bisa buat jamu, gue lupa namanya |
hi, it's me |
say hi to ili and also ladybug! |
Setelah tour dan
jeprat jepret sana-sini, kami rada tepar. Adzan dhuhur terdengar, kami putuskan
untuk break terlebih dahulu. Usai dhuhur, kami tour ke tempat souvenir. Yaa
liat-liat doank sih wkk, i don’t buy anything because no one that really
attract me.. kayak gini nih yang beberapa yang dijual
setelah itu, kami mampir ke cafetaria dengan memesan 2 gelas
cocktail (we know it’s halal because the ingredients has written, no
alcohol inside).
it's pretty fresh!! |
Tapi menengok harga makanan yang ga bersahabat dengan
kantong mahasiswa, kami urung melepas lapar disitu. Alhasil, pulangnya masih
mampir ke warteg buat beli sate kelinci wkk..
penampakan si sate |
Nah gaes kan saat
itu waktu ashar hampir tiba yaa. Kami putuskan untuk mampir di masjid pinggir
jalan setelah makan sate. Eehh, pas parkir dan liat papan di depannya, terpampang jelas kalau
tempat tersebut bukan hanya masjid doank, tapi kami ada di ponpes isy karima,
aaaa gue saat itu seneng bangeeettt terhura juga eeh terharu maksudnya!!
Kami masuk ke
dalamnya. terasa sejuk dan
menenangkan. ashar pun tiba,
adzan nan merdu berkumandang. Diam sejenak untuk mendengar dan menjawab adzan,
dilanjut dengan melangitkan doa terbaik. Suasana pesantren ketika itu ga begitu
ramai, karena sebelumnya gue liat banyak yang bawa koper dan kayak mau liburan
gitu, mungkin emang jadwal liburan kali yaa..
ketika di dalam masjid |
Sembari menunggu ili selesai berdoa, gue membuka buku karya ustadz felix siauw yang gue bawa dan berusaha membaca. Ah, tapi konsentrasi gue buyar, gabisa fokus. Gue memandang lurus ke arah jendela yang disuguhkan dengan pemandangan indah disana. Ingatan gue melayang, pada keinginan terpendam yang udah ada sejak lama. Hati gue kayak berteriak “i belong to be in a place like here. I deserve!” dan lagi, mata gue berkaca. Air mata gue tumpah. Dulu flashback karena liat negeri 5 menara yang mengambil setting di gontor, sekarang gue dengan nyata ada langsung di pondok tahfidz yang cukup terkenal disini. Dan yaa, gue baper. Huhu, sebuah harapan yang tak sampai namun tak membuat apa yang gue semogakan terhenti hanya karena adanya perbedaan pendapat dengan orangtua. Semoga, kelak akan ada yang mewariskan cita-cita ibunya yang dulu tidak bisa terealisasikan :’)
Udah ah, gue
nulisnya jadi kebayang 1 tahun yang lalu. Nah, nah.. rihlah di karanganyar ini
berkesan banget buat gue! Yaa sampai-sampai kami datang terlalu gasik sebelum
jam buka wkk, dan suatu bonus gue bisa main ke pesantren tanpa sengaja,
memanjatkan sebuah harapan terbesar pada allah
ta’ala di dalamnya.
terus gaes, ahadnya gue ke jogja dalam acara sebuah yayasan. Gini,
yayasan ini berpusat di sleman, diy. sementara di solo, ada cabangnya
yang baru aja dirintis sekitar satu tahun yang lalu. Nama yayasannya adalah
senyum kita, fokus pada pemberdayaan pendidikan bagi anak yatim dhuafa, juga penyandang difabel. Gue pengen belajar di dalamnya, maka gue putuskan untuk ikut ke
jogja pada ahad kemarin.
Awalnya kami
putuskan untuk naik kereta, qodarullah malah kehabisan tiket. Maka terpaksa
kami naik bus. Yaa rabb, rasanya
naik bus itu hhhh. Nano nano! Ketika itu bus penuh, gue, riska, dan mba hana ada di deket pintu. Ini awal kalinya gue
berdesak-desakan seperti itu di angkutan umum, alhamdulillah ketika itu di
sekitar gue adalah perempuan. Kecuali pak kernet yang setia ada di deket pintu
bus. Perjuangan banget dah naik bus gitu, hiks.. alhamdulillah, bus mulai
sedikit lengang ketika sampai di terminal tirtonadi, sebagian besar penumpang
turun, gue dkk bisa dapet tempat duduk, yeaay! Sesampainya di jogja kami menghela napas lega dan
langsung gas ke sekre senyum kita. Disana kami bertemu dan berdiskusi dengan
mas arif, selaku koor senyum kita
di jogja. Inspiratif dan menarik walau maap nih di tengah-tengah membuat
notulensi gue ngantuk berat dan bayangan mas arif yang masih menjelaskan
panjang lebar mulai terlihat burem dan saat itu juga, door! Mas arif bilang “gimana, zalfaa mudeng ga?” haaah apa? Apa? Pie?
Batin gue dalam hati wkk.. tapi dikit-dikit nyantol juga kok apa yang beliau
katakan, maka manggut-manggut adalah jawaban terbaik..
Usai kami
berdikusi dan membahas beberapa program kerja, kami putuskan untuk pulang. Daan
yeaa, gue harus siap sedia dengan bayangan bus yang penuh sesak. Tapi, ga boleh
manja! Hidup itu ga selalu dalam comfort zone.. jadi ya nikmati ajalah
di jogja ga sempet jeprat-jepret, yauda foto botol minum gue aja hari itu hehe |
Kami pun pergi ke
terminal dengan memesan grab car. Sesampainya di terminal kami makan dulu. Nah
disinilah kebiasaan gue muncul. Gue kan termasuk orang yang lebih suka diam dan
mengamati yaa daripada menjadi the center of attention. Selama makan,
gue mengamati keadaan di sekitar terminal. Yaa rabb, keadaan yang gapernah gue bayangkan ternyata memang
betul ada. Saat di terminal gue liat, ada kakek-kakek udah sepuh gitu, kelopak
matanya menghitam, tanda kurang tidur, namun beliau tetap terjaga dan menjaga
staminanya untuk bekerja di terminal entah sebagai supir atau kernet. Hei
kakek, bukankah seharusnya masa senjamu kau nikmati saja dengan bersantai atau
bercanda ria dengan cucu-cucu mu yang menggemaskan? Dan lihat para pedagang
asongan, kesana-kemari mereka menawarkan dagangannya, aah penghasilan yang tak
seberapa itu, namun waktu yang terkuras sangat lah banyak. Meninggalkan anak
istri di rumah. Belum lagi respon para manusia yang tidak memanusiakan manusia.
Dan lihat, ada serombongan keluarga, terlihat lelah dan sedikit cemas.
Sisi lain kehidupan
yang baru ku ketahui. Bersyukurlah kamu apabila sekarang tinggal di tempat yang
nyaman, makan selalu tersedia, dan tidak terbebani hal-hal seperti orang-orang
terminal. Ahh, rasanya hatiku sedikit gerimis menyaksikan itu semua..
alhamdulillah ketika pulang, gue dkk dapet bus yang lengang, ber ac juga, ga
desak-desakan. Sepanjang perjalanan riska
dan mba hana banyak bercerita panjang lebar. Gue lebih banyak mendengarkan,
sesekali menanggapi atau tersenyum.
Namun saat itu
pula, gue merasa ga nyaman. Dimana di dalem bus diputar musik yang tidak
mendidik dengan video yang kurang pantas menurut gue. Berisik euy! Namun
suasana menjadi sedikit terbantu ketika mba hana bercerita track and
recordnya selama mengikuti ukm univ bernama ilmu qur’an. Disana ia bercerita,
bahwa banyak teman-teman yang sudah hafidz-hafidzah, ia pun termotivasi. Riska
yang juga ikut ukm tersebut, menambahkan beberapa cerita. Gue yang mendengarkan
menjadi termotivasi dengan beberapa cerita dari mba hana untuk terus menghafal
walau ga hafal-hafal :’). Sampai kami membahas masjid kampus juga, gue nyeletuk
“ah iya, imam di masjid nurul huda (nama masjid kampus) emang
bagus-bagus yaa (suaranya)..” riska tersenyum dan menjawab “mau satu zal?” gue
mengerutkan dahi “hah?”
Riska tertawa lepas dan gue ngerti maksud terselubungnya. “engga
ris, ga pantes lah!” gue tau diri dan ingin menimpuknya dengan tas yang gue
bawa tapi jangan lah ntar nangis lagi hehehe.. “yaa gapapa kali, ntar malah
dibimbing gitu.” gue ga kalah jahil, maka gue bales “hmm, ya kalau gitu mah, w
siap untuk dibimbing” kami pun tertawa..
Sesampainya di uns lumayan malem. Kami segera ke kost
masing-masing. Di kost gue sebenernya pengen nulis langsung tapi mata gabisa
diajak kompromi sebelum akhirnya gue jatuh tertidur. Gue pengen menggarisbawahi
2 perjalanan yang amat sangat berbeda gaes. di
karanganyar, gue bener-bener merasa enjoy dan nyaman, ditambah sarana dan
prasarana yang lebih mudah. Saat berwisata ke karanganyar pula, banyak gue
temui orang-orang berpenampilan nyentrik dengan kamera yang dibopong seperti
turis-turis yang menikmati liburannya. Semua berpakaian bagus dengan kendaraan
yang nyaman. Namun ketika gue pergi ke jogja, gue melihat sisi lain dari
kehidupan. Dari awal berangkat aja bener-bener butuh perjuangan lebih, terus
melihat orang-orang yang tidak seberuntung orang-orang pada umumnya. Maka benarlah
kalau kita hidup di dunia ini harusnya woles aja.
Yep, act like u’re
a musafir.. iyaa, kita ini sebenernya kan musafir di dunia. Kalau dikasih
kelebihan sama allah ta’ala entah
dari segi materi, fisik, atau kecerdasan yaa disyukuri dan jangan berlaku
sombong. Pun kalau dalam keadaan kurang dari segi materi, fisik pas-pasan,
tidak fasih dalam berbicara, mau pun hal yang lain yaa sabar aja, malah besok
hisabnya ga berat, asalkan kaya hati juga qona’ah, tak usah ambil pusing lah
karena itu. Inget kan kampung abadi kita sebenernya di akhirat, hakikat dunia
itu adalah untuk persiapan.. iya, persiapan dalam mempersiapkan bekal ke
akhirat. Selfreminder juga nih buat gue..
Kadang gue cemburu
pada mereka yang di dunia low profil, ga keliatan orang wow, seolah-olah dia ga
punya efek apa pun terhadap dunia. Ah, tapi sayang, manusia hanya menilai dari
segi yang terlihat, ia lupa bisa jadi orang itu diam-diam pada sepertiga malam
bersimpuh berdoa memohon ampun pada allah
ta’ala, bisa jadi diam-diam ia sering bersedekah walau uangnya pas-pasan. Dia memang
tidak populer di kalangan manusia tapi mungkin penduduk langit mengenalnya
secara baik. Aku cemburu.. seperti kisah uwais
al qarni yang ketika hidup
dipandang sebelah mata namun ketika hari wafatnya menggemparkan penduduk yaman karena begitu banyaknya orang asing
tak dikenal yang membantu mengurus sang jenazah. Terberkahilah orang-orang
seperti itu! tolong kalau kamu
salah satu orang seperti uwais,
ajari aku bagaimana caranya! Agar fatamorgana dunia tidak menipuku dan aku
tidak silau terhadap gemerlap dunia, ingatkan aku bahwa yang abadi adalah
akhirat, begitulah romantisme di bumi Allah ta'ala yang gue ceritakan, akan indah apabila kita memahami dan saling mengerti satu sama lain ditambah rasa syukur dari hati yang qana'ah dan mengagumi betapa Allah ta'ala sangat sayang pada kita, Allah ta'ala menciptkan pemandangan nan elok yang sedap dipandang mata.. ah, alam tak kalah romantis bukan kala memanjakan mata kita.. Sekian..
Saya juga lebih senang wisata alam daripada ke mal atau gedung-gedung.
BalasHapusEh saya jadi penasaran banget dengan rasa sate kelincinya.
saya suka tempat2 sebegini... rasa tenang dan nyaman...
BalasHapusItu, saya penasaran dengan souvenirnya dan bunga-bunganya cantik. Ingin cekrek-cekrek jadinya, hehehe.
BalasHapusAsyik ya Kak, refreshing ke wisata alam.
BalasHapusAku juga suka dong dari pada ke mall apalagi ke wahana buatan manusia. Mahal.
Hehe...
Anyway, selamat untuk kampusnya.
akhirnya bisa liat wajah mba Zalfa meski diblur hehehee
BalasHapusPerjalanan ke sebuah tempat terkadang membawa pelajaran yang berarti juga. Rasanya tidak akan pernah habis jika kita melihat keatas terus, sesekali harus melihat kebawah supaya kita dapat bersyukur tentang betapa brruntungnya kita ini.
BalasHapus