Rumah Baru
Dokumen pribadi: kelompok 9 FLC |
“Home isn’t a place, it’s a feeling”
Menurut lo, apa sih
definisi rumah itu? Apakah ia adalah tempat yang nyaman untuk pulang? Atau tempat
untuk mengistirahatkan hati yang lelah? Hmm, mungkin juga sebagai tempat untuk berbagi
kenyamanan satu sama lain.
Gue yakin, setiap dari
kita pasti udah mendefinisikan “rumah” kita masing-masing. Entah itu rumah yang
berarti keluarga, sahabat, organisasi tempat bertumbuh, atau tempat kerja yang
suportif dan sesuai dengan renjana. Apapun definisi lo tentang rumah, mudah-mudahan
“rumah” itu bisa membawa banyak kebaikan lagi keberkahan ya. Pada tulisan kali
ini, izinkan gue berbagi sekelumit cerita tentang “rumah baru”.
Haqqul yakin tempat pulang
ternyaman adalah ketika mampu merasakan kekusyukan dalam beribadah. Mengadukan semua
duka dan tawa kepada Allah. Meminta segala petunjuk atas banyaknya jalan yang
dipilihkan. Menangis tersedu kala realitas pahit dalam hidup menghantam diri. Bahkan,
diamnya kita karena sudah tak mampu berkata apapun, Allah paham dan amat mengerti.
Duhai, beruntungnya orang-orang yang dapat merasakan keteduhan ketika dekat
dengan Tuhannya. Ya, rumah ternyaman adalah jalan menuju Allah itu sendiri.
Dilanjutkan keluarga. Sosok
yang benar-benar mengerti kita, bahkan mungkin paling mengerti di dunia ini. Gue
udah membahas betapa baiknya Allah memberkahi gue dengan keluarga yang mengingatkan
dalam kebaikan. Kali ini, gue mau cerita keluarga baru yang gue temui.
BAKTI NUSA.
Ya, tidak hanya sekadar
beasiswa, namun alhamdulillah banyak sekali manfaat yang gue peroleh setelah
dinyatakan menjadi penerima manfaat Baktinusa. Kala FLC kemarin, gue
bener-bener disadarkan tentang makna fii sabilillah yang cukup membakar
semangat gue untuk terus memperbaiki diri. Di Baktinusa gue bertemu dengan lima
manusia yang menjadi penyemangat akhir-akhir ini.
Btw kita emang nggak selalu
bisa memilih tempat di mana kita menghabiskan waktu. Ada kalanya orang-orang
yang ditemui jauh berbeda dengan keseharian ataupun value yang kita
pegang karena kita nggak punya hak untuk memilih. Ibarat jajan, misalkan kita
ingin membeli matcha latte menu favorit kita, namun karena saat itu kita
ditraktir dan yang mentraktir membelikan kita espresso yang pahitnya
minta ampun, kita nggak bisa menolaknya. Mau nggak mau, ya harus diminum dong. Walau
sama-sama mahal dan berasal dari coffee shop yang sama, kita nggak bisa
menikmatinya.
Nah, ketika ada di masa gue
harus minum espresso itu, tentu gue butuh support system supaya
gue tetap tabah dan bersemangat dalam menjalani hari. Di situlah gue menemukan
sebuah rumah baru, rumah yang baru saja dibangun kala permulaan FLC, adalah
kelompok 9 FLC.
Jujur aja, pertama kali
gue melihat daftar pembagian kelompok dan lihat jurusan temen-temen, gue merasa
nyasar, haha. Ya, mereka berasal dari latar belakang kesehatan. Ada Laila yang
berasal dari Biokimia IPB, Fahmi dari Kedokteran UGM, Wendi dari Keperawatan
UNAIR, dan Jovi dari Nutrisionis UNSRI. Fasilitator kami adalah Mbak Tyas, dari
Kedokteran Gigi UNPAD. Lah, gue dari pendidikan sendiri. Jauh banget nggak tuh
wkkwk.
Tapiiii… setelah satu
kelompok bareng, ternyata nyambung juga kalau bahas sesuatu dan asyik orangnya.
Istilah kerennya, kami sefrekuensi kali ya, azek. Hmm, tapi ya gitu, gue harus searching
Mbah Google dulu kalau ada istilah-istilah asing di pembahasan. Ada cerita
unik waktu kami mengerjakan penugasan kelompok. Kala itu ada tugas untuk
membuat artikel opini bersama, dibagi tuh masing-masing jobdesk untuk
dijadikan satu di Google Doc.
Saat hari terakhir
pengumpulan, kami mengadakan Zoom Meeting bersama buat cek akhir. Eh ndilalah
kok jadinya artikel opini rasa paper buat penugasan kuliah :’),
terlalu banyak kalimat fakta di situ. Itu kalau nggak salah udah pukul 21.00
lebih dan kita ngerombak bareng dari awal.
Ya Allah keinget itu
bikin ketawa sendiri dan alhamdulillah sih, kami berhasil mengumpulkan tugas
tepat h-3 menit sebelum tenggat waktu pada pukul 23.59. Senam jantung banget
nggak tuh, ahaha. Dari situlah, gue semakin mengenal keunikan masing-masing dari
sosok-sosok keren ini.
Pun saat kegiatan luring
selama 3 hari, kayaknya kami menjadi kelompok pertama yang paling excited buat
foto bareng. Bayangkan, hari pertama, belum pernah bertemu dan ngobrol langsung
sebelumnya, tapi bisa akrab aja gitu dan langsung berpose dari yang normal
sampai yang heboh.
Dokumen pribadi: sesi membahas life plan |
Jujur, kegiatan bersama
fasilitator yang bahas life plan itu adalah favorit gue setelah latihan
pensi di stasiun bersama temen-temen dari Solo, haha. Di situ, ada semangat
yang menyala dari keempat temen gue. Agar lebih terstruktur dan menjadi doa
bersama, kami diminta untuk menceritakan rencana studi pascakampus, kegiatan
saat ini, cita-cita, hingga target nikah. Bagaikan nemu es teh Menant*a kala
terik di siang hari, segeerrr. Energi untuk berbenah dan menjadi pribadi yang
lebih baik, kayak keisi gitu waktu ngobrol di sesi itu. Asli, keren banget
temen-temen gue masyaallah. Semoga nular yaa kerennya.
Nggak hanya itu, gue melihat
sisi religius dari temen-temen gue tadi. Bahkan, kalau nggak salah 2 dari 5 di
kelompok 9 FLC adalah anak asrama. Selain mereka bersemangat dalam menggapai
dunia, akhirat juga nggak terlupa. Huaa masyaallah, gue seperti menemukan tempat
pulang yang baru. Kalau di takarir (caption) IG gue sih, gue menyebut mereka
sebagai orang dengan mata yang enak dipandang. Meneduhkan.
Setelah FLC pun, komunikasi
kami nggak terputus, tetep jalan lewat grup WA. Oya, btw, salah satu dari kami
ada yang sedang diuji dengan pandemi, mohon doanya ya gais biar temen gue
segera mendapat kesembuhan dan dihapuskan dosanya, aamiin. Di grup, selain
berbagi informasi yang bermanfaat (mereka dari kesehatan kan latar belakangnya),
mereka sering juga berbagi tips seputar itu. Selain itu, rencananya kami akan
membentuk suatu program untuk pembentukan habit. Semoga nggak wacana deh ya,
tunggu gue selesein KKN dulu :’).
Kemarin juga gue bercakap
dengan Laila melalui telepon. Nggak tau ya, pas gue liat Laila tuh kayak sosok
yang disebut Imam Syafi’i. Maksudnya, sosok yang bisa mendekatkan gue ke Allah,
maka harus gue pegang erat-erat.
Baru-baru ini, gue pun
sedang membaca ulang buku Senin Bersama Rasulullah karya Febriawan Jauhari
a.k.a Bang Jauh. Vibes-nya tuh sama kayak bukunya yang berjudul Pulang,
membuat pembaca ingin kembali menempuh jalan yang mendekatkan pada Tuhan.
Emm, to be honest,
gue sedang merasa futur dan ingin memulai berbenah. Alhamdulillah, Laila bisa
menjadi pendengar yang baik. Nggak hanya mendengar tapi juga meneduhkan :’). Thanks
a lot ya, La! Gue bakal inget percakapan kita di sore hati itu. Tentang
pilihan yang menguji keimanan, bagaimana Muslimah harus bersikap, figur-figur
masa kini yang menginspirasi, sampai tentang se-pik-ap ya Laa, ahaha. Jazakillah
khoir, luv!
Kemarin juga Fahmi ngasih
tips begadang yang sehat. Bahas juga siput pakai istilah yang nambah PR gue
buat cari istilah-istilah asing itu, ahaha. Thanks yaa, Mi! Wendi juga
yang sering banget bikin suasana grup sumringah kayak liat stand up comedy, thanks for
bringing joy and happiness to us ya, Wen! Jovi jugaa yang udah ngingetin
buat minum banyak air putih karena akhir-akhir ini gue sering kepapar asap
rokok, iya Jov, insyaallah gue bakal lebih sering minum air putih deh, makasih
yaa pengingatnya.
Akhir kata, kehadiran mereka
membuat hidup gue lebih berwarna dalam artian yang lebih positif. Dari hati gue
terdalam, gue bersyukur dipertemukan dengan kalian. Gue berdoa semoga Allah
senantiasa memudahkan urusan kalian, menjaga kesehatan kalian, serta diberkahi
selalu dalam setiap langkah. Semangat ngejalanin leadership project
masing-masing yaa! Mungkin, kita bakal lebih capek karena energi yang
dikerahkan untuk umat bakal bertambah tapi.. kalau ada Allah di ujung jalan,
nggak papa kan? Apalagi kita berjamaah, semoga bisa meringankan satu sama lain.
Terima kasih banyak ya sudah menghadirkan kehangatan, kenyamanan, dan
kebahagiaan di hidup gue. Terakhir, seperti kata Pak Ketang Huda, semangat membangun rumah peradaban! Barakallah gaisss, I’m blessed
alhamdulillahirabbil’alamin.
Belum ada Komentar untuk "Rumah Baru "
Posting Komentar
Silahkan memberikan saran dan masukan :)