Manusia Sok Kuat

gue bingung mau kasih gambar apa
berhubung nemu foto candid pas FLC, dahlah ini aja ya gais wkwk

“Your faith will lead love where it has to go,” – Celine Dion.

Cinta. Mungkin satu kata itu yang cukup menggambarkan perasaan gue terhadap aktivitas yang sedang gue kerjakan. Kehidupan sehari-hari gue nggak bisa lepas dari Microsoft Word atau notes di ponsel. Kalau nggak nulis berita, ngedit, ya ngegalau without anyone knows. Mungkin itu juga yang membuat gue hari ini bisa kembali nulis berita.

Seperti yang gue ceritakan sebelumnya, gue masih sakit dan sedang isoman bersama dua teman KKN gue lainnya. Di hari ketiga ini, gue sudah cukup dihantui dengan beberapa hal yang gue tinggalkan sebelumnya. Horornya, gue sampai mimpi ketemu dosen pembimbing skripsi dan ditanyain udah sejauh mana proses tugas akhir gue, tbl tbl tbl. Pas bangun tidur, fix mood gue campur aduk, ditambah tenggorokan yang malah makin menjadi-jadi dan rasa pusing yang masih menggelayuti.

Awalnya, seperti dua hari sebelumnya, gue mau menjalani hari dengan penuh kemageran yang hakiki. Rebahan, scroll, journaling, senderan sambal baca buku yang ringan, dan melakukan aktivitas gabut lainnya namun, langkah gue dituntun sama Allah biar nggak melulu rebahan.

Tadi pagi gue SKJ-an bersama seorang temen. Di tengah-tengah, gue udah kecapekan banget, tapi dasar manusia sok kuat, gue terusin senamnya sampai akhir. Eh, pas selesai senam kami langsung ke teras buat nyantai sejenak dan to be honest, bukannya malah tambah sehat, tapi kok gue merasa gembreges wkwkwk.

Setelah itu, gue pamit ke kamar buat rebahan dan akhirnya ketiduran. Bangun tidur, gue langsung dihantui dengan pesan-pesan di WhatsApp. Saat ini, selain magang sebagai jurnalis, gue juga dipercaya memegang project Buku Alumni Berprestasi UNS buat acara Dies Natalis bulan depan. Gue ditanya udah sejauh mana prosesnya, udah wawancara belum, udah mulai bikin layout tulisan kah, dan apakah semua aman terkendali.

Belum lagi, target berita gue belum terpenuhi. Ketika itu, gue mau nangis karena banyaknya amanah yang belum tersentuh tapi nggak jadi, malu. Ada temen gue yang lain di kamar, ya walaupun mereka pada tidur juga sih, haha. Akhirnya, gue mencoba menenangkan diri setelah membaca rentetan pesan di Whatsapp dan agak berkontemplasi. Gue beban banget saat itu, teringat tanggungan berita, penulisan profil alumni, skripsi yang belum tersentuh, dan amanah untuk bikin konten reels.

Akhirnya, gue pun memilih opsi menjadi manusia sok kuat. Ya, gue tegaskan sekali lagi, SOK KUAT.

Kalau tugas-tugas gue udah menumpuk, siapa lagi yang akan menyelesaikan kalau bukan gue sendiri? Di tengah badan yang masih belum sepenuhnya pulih, pagi tadi gue memaksakan diri buat mandi. Di sini airnya dingin banget btw karena udah masuk kaki gunung dan nggak ada opsi mandi pakai air hangat. Bayangkan betapa ademnya mandi di pagi hari dengan kondisi yang masih sakit.

Tapi, gue coba memanipulasi diri sendiri. Berkali-kali gue bilang dan menguatkan diri sebelum mandi.

“Zal kamu udah sembuh dan pulih! Ya, cuma tinggal radang tenggorokan sih tapi pasti bentar lagi sehat kalau kamu beraktivitas kayak biasanya.”

Finally gais, habis mandi kerasa seger alhamdulillah dan gue memakai baju yang cukup proper sambil menjalankan skincare routine yang sempet terhenti beberapa hari sebelumnya. Gue merasa lebih hidup, wkwkwk karena dandan rapi dan mengusahakan senyum. Biasanya pakai kaos doang dan kerudung bergo, tapi karena mau garap beberapa project di teras yang pwenak pol, gue membuat suasana seolah-olah mau berangkat ke kantor Humas. Jadinya, gue pakai rok lipit dipadukan cardigan hitam, dan kerudung segi empat motif kesayangan gue.

Setelah itu, gue menyempatkan untuk melaksanakan dua rakaat Dhuha terlebih dulu. Gue sadar, kalau cuma mengandalkan kemampuan gue, ya lemah banget. Makanya, gue minta diberi kekuatan sama Allah. Alhamdulillah, setelah Dhuha, gue merasa lebih bersemangat dan produktif. Ah Yaa Rabb, You always give me strength when I was weak :’)))

Alhamdulillahnya tepat sebelum menulis ini, gue telah mengirimkan dua berita ke editor, mengecek kelancaran KRS, dan telah mencermati susunan pertanyaan bagi alumni berprestasi. Alhamdulillahirabbil’alamin.

Ternyata menjadi sok kuat itu nggak selalu buruk kok :), ada kalanya kita perlu memaksakan diri. Agak tega terhadap batas kemampuan diri. Kalau bukan kita yang merampungkan tugas itu, lalu siapa lagi? Kalau tugas gue beranak pinak lalu punya cucu cicit, makin nangis guling-guling lah gue besok. Jadi, mending push my limit mulai sekarang aja.

Oya, mungkin juga gue bisa agak kejam sama diri hari ini karena gue melakukan hal yang menjadi renjana (passion) gue yakni di dunia tulis menulis. Sejak lama gue udah suka nulis dan sekarang alhamdulillah bisa menjadi penghidupan. Segala puji bagi Allah yang udah sayang dan ngerti banget sama seorang Zalfaa, ditempatkan-Nya gue di tempat-tempat yang bisa menunjang kemampuan dan bakat menulis gue. Seperti kata Celine, keyakinan akan menuntun cinta ke mana harus pergi. Cinta itu nggak melulu berbicara mengenai lawan jenis ya tapi gue membicarakan cinta yang menyala terhadap dunia yang sedang gue tekuni sekarang.

Terakhir, gue mau bilang.. merasa selemah apapun kita, inget deh kalau kita bersama Allah Yang Maha Kuat dan Mahakuasa. Jangan sungkan minta pertolongan dan kekuatan dari-Nya. Di gue ini berhasil sih. Atas izin-Nya, gue menjadi produktif. Akhir kata, jangan ragu untuk mengikuti kata hati yaa. Landasi setiap amanah dan pekerjaan dengan cinta. Pilih bidang yang memang menjadi kesukaan. Selalu meminta pertolongan Allah agar senantiasa dimudahkan dan diberkahi setiap urusan. Allah pasti bantu kok.

Tetap semangat yaa, teman-teman. Bagi yang isoman, it’s oke, gue paham betapa nggak nyamannya sakit itu tapi Allah menitipkan sakit agar dosa kita digugurkan, insyaallah. Bahkan, pas gue sakit ini, gue menjadi merenungkan beberapa keputusan dalam hidup yang gue ambil sebelumnya dan mendapatkan kesimpulan: jangan terlalu banyak mengambil amanah, nanti nangis guling-guling di pertengahan dan nyeleseinnya setengah hati doang. Itu kenapa, gue nggak mau ikut terlalu banyak aktivitas di tahun ini karena paham betul apa aja sesuatu yang mampu mendekatkan gue ke tujuan utama. Juga, teruntuk keluarga, sahabat, teman, dan semuaaa yang nggak pernah bosen ngirim semangat ke gue atau bahkan mendoakan diam-diam tentang keselamatan gue (ini soswit bgt sih kalau ada haha), makasih yaaa. Kalian sehat-sehat biar bisa bermanfaat luas. Dah dulu ya, gue mau istirahat atau tidur siang kayak biasanya kalau bisa.

Semoga tulisan ini membantu dan memaniskan hari Kamis ini yaa.


Salam hangat penuh rasa syukur,

Zalfaa

2 Komentar untuk "Manusia Sok Kuat "

  1. Hemm, gabut kita sama dan menulis kayak udah jadi pekerjaan tetap yang harus dikerjakan mau sambil rebahan atau enggak. Tapi, kalau udah banyak kegiatan kayak gitu apalagi udah ngerasa kecapekan kayaknya gak perlu ditahan atau dipaksa melanjutkan. Jaga kesehatan, stay safe and healthy pokoknya!

    BalasHapus
  2. Kadang emang semangat yang menggebu membuat kita lupa berhitung kemampuan fisik kita. Dulu dulu emg ada bbrp teman yang menonjol dari segi semangat dan kompetensi, sehingga banyak amanah disematkan dirinya. Ada yang berhasil ada juga yang mandeg.

    Mungkin emang harus adil pada diri sendiri ya.

    Eh jadi menggurui hehe

    BalasHapus

Silahkan memberikan saran dan masukan :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel